Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPR Prediksi Akan Banyak Interupsi dalam Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

"Interupsi di sidang parip‎urna bisa menyelesaikan masalah? kan tidak," kata Ade.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua DPR Prediksi Akan Banyak Interupsi dalam Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi
Biro Pers/Biro Pers
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya tentang RUU APBN Tahun Anggaran 2016 Disertai Nota Keuangan Pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun 2015 - 2016, Jumat (14/8/2015). Disebutkannya, pemerintah akan meningkatkan alokasi anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sehingga lebih besar dari anggaran belanja Kementerian/Lembaga. (Tribunnews/Biro Pers) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua DPR RI Ade Komarudin akan mencegah adanya interupsi dalam pidato kenegaraan yang akan berlangsung pada 16 Agustus 2016 mendatang.

Menurutnya, interupsi yang dilakukan pada saat pidato kenegaraan tidak akan menyelesaikan masalah.

"Interupsi di sidang parip‎urna bisa menyelesaikan masalah? kan tidak," kata Ade di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Pria yang akrab disapa Akom itu memprediksi, akan banyak interupsi‎ yang dilancarkan oleh anggota dewan.

Interupsi tersebut tak lepas karena kondisi ekonomi Indonesia yang belum membaik dan juga postur APBN yang mengalami revisi.

‎Akom pun akan melakukan komunikasi dengan semua fraksi yang ada di DPR terkait interupsi dalam pidato kenegaraan.

Ia berkeinginan agar semua anggota dewan memahami ‎kondisi ekonomi saat ini sedang berat.

Berita Rekomendasi

"Saya akan melakukan semacam rapat sebelum tanggal 16 Agustus. Saya akan koordinasi dengan pimpinan fraksi," tegasnya.

‎Akom menjelaskan, saat ini Indonesia menghadapi masalah berat di bidang Ekonomi, dan hal tersebut juga dialami oleh negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Pertumbuhan ekonomi di berbagai negara hampir stagnan

"‎Semuanya tidak mau menghendaki keadaan ini. Saya sudah berulang-ulang mengatakan ekonomi Eropa itu stagnan dengan posisi begini, kemudian Amerika juga sama keadaannya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas