Perang Terhadap Narkoba Disindir Karena Melibatkan Aparat Penegak Hukum
justru instrumen perang melawan narkoba adalah melibatkan aparat negara yakni TNI.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Koalisi Anti Mafia Narkoba Usman Hamid menilai perang terhadap narkoba yang katakan Presiden Joko Widodo dianggap hanya semboyan semata.
Menurut Usman, perang terhadap narkoba tidak akan bisa berhasil bila komitmen tersebut justru dilemahkan dari dalam unsur aparat penegak hukum.
Kata Usman, justru instrumen perang melawan narkoba adalah melibatkan aparat negara yakni TNI.
"Jadi buat apa, perang pemerintah dilemahkan kok dari dalam. Harus diingat bagaimana keterlibatan banyak orang kuat di TNI dan Polri," kata Usman saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8/2016).
Bukti konkret keterlibatan oknum TNI dalam peredaran narkoba skala besar, kata Usman, terbukti dengan tertangkapnya anggota intelijen Badan Intelijen Strategis (BAIS) Serma Supriadi dalam kasus penyelundupan 1,4 juta butir ekstasi.
Dari contoh tersebut, kata Usman, tidak ada alasan untuk institusi TNI, Polri, dan Badan Narkotik Nasional (BNN) untuk tidak menindaklanjuti pengakuan terpidana mati Freddy Budiman yang diungkapkan Koordinator KontraS, Haris Azhar.
"Apalagi dalam pengakuannya yang ditulis Mas Haris, Freddy sempat mengungkapkan keterlibatan jenderal TNI bintang dua," tukas Usman.