Semen Indonesia Angkat Bicara Soal Pembangunan Pabrik di Kendeng
"65 persen dikuasai pabrik asing dan swasta, kami hanya 30-35 persen, itu semen Indonesia grup,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia angkat bicara soal pembangunan pabrik di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengingatkan Indonesia saat ini sedang membangun.
Sementara, pabrik-pabrik semen masih dikuasai pabrik asing dan swasta.
Sedangkan, Semen Indonesia berstatus BUMN.
"65 persen dikuasai pabrik asing dan swasta, kami hanya 30-35 persen, itu semen Indonesia grup," kata Agung dalam diskusi 'Dibalik Polemik Pembangunan Pabrik Semen' di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (7/8/2016).
Agung mengatakan pihaknya tidak langsung mendirikan pabrik di pegunungan Kendeng.
Namun, melalui kajian situasi dan kondisi di lapangan.
Aturan perizinan juga diakui telah dipenuhi Semen Indonesia.
Ketika konflik pembangunan pabrik semen muncul dengan masyarakat, Agung mengatakan pihaknya siap diajak diskusi.
Tetapi hingga kini diskusi yang dimediatori sejumlah pihak belum menemukan titik temu dengan masyarakat.
"Pemilihan RT atau Lurah saja bisa memecah belah," tuturnya.
Agung menuturkan pihaknya telah berinvestasi sebesar Rp 5 triliun untuk membangun pabrik semen.
Kemudian, Semen Indonesia memberikan bantuan sosial kepada masyarakat melalui program CSR (Coorporate Social Responsibility) pada Juni 2014 sebesar Rp 7,5 miliar.
Pada tahun 2015 bantuan meningkat sebanyak Rp 10,5 miliar.
Kemudian tahun 2016 meningkat lagi mencapai Rp 20 miliar.
"Ada bantuan sembako, kita tidak membeda-bedakan untuk masyarakat sekitar," ujarnya.
Agung mengatakan Semen Indonesia juga menjaga komitmen agar air terjaga.
Kontrak lahan batu kapur selama 130 tahun.
Namun, Agung mengatakan pabrik semen hanya melakukan penambangan 5-10 hektar pertahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.