Densus 88 Dalami Kemungkinan Senjata di Jombang Dipasok Kepada Kelompok Teroris Batam
Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan Densus 88 sedang mendalami soal kemungkinan temuan senjata di kediaman tukang listrik di Jombang.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan Densus 88 sedang mendalami soal kemungkinan temuan senjata di kediaman tukang listrik di Jombang.
kepolisian ingin mengetahui asal usul senjata tersebut apakah dipasok kepada kelompok teroris di Batam.
Terlebih, kelompok Batam memiliki tempat latihan menembak dan menggunakan berbagai jenis senjata di kawasan Nongsa, Batam.
Disana ditemukan barang bukti senjata laras panjang dan laras pendek jenis airsoft gun yang digunakan untuk latihan.
Ada juga senjata api laras panjang yang belum dirakit.
Menurut keterangan kelompok Batam, Senjata tersebut digunakan untuk melatih calon anggota yang hendak dikirim ke Suriah atau untuk melakukan aksi pada target yang sudah ditetapkan sesuai perintah Bahrun Naim.
Sehingga saat dikirim ke Suriah, bergabung dengan Bahrun Naim, orang yang direkrutnya sudah terbiasa menggunakan senjata.
"Barang bukti yang di Jombang akan di cocokkan dengan yang di sita dari kelompok Batam, apakah ada kecocokan atau tidak," kata Boy, Selasa (9/8/2016) di Mabes Polri.
Mantan Kapolda Banten tersebut menambahkan apabila senjata kelompok Batam dipasok dari Jombang, maka tukang listrik bernama Bangkit Fauzan itu bisa dijerat dengan Undang-undang terorisme.
Boy melanjutkan, dari beberapa rumah milik teroris kelompok Batam, Densus 88 juga menyita beberapa barang bukti senjata berupa
senjata airsoft gun yang dimodifikasi mirip AK-47.
"Jadi awalnya airsoftgun lalu dimodifikasi seperti AK-47 dan disimpan di loteng rumah. Ada juga senapan angin. Nanti semuanya dicocokkan ada kesamaan atau tidak," katanya.