Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Mulai Lacak Akun Facebook Anggota dan Simpatisan ISIS di Indonesia

Penelusuran akun milik anggota dan simpatisan Negara Islam di Irak dan Suriah pun dilakukan guna mengantisipasi rencana aksi teror.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Polri Mulai Lacak Akun Facebook Anggota dan Simpatisan ISIS di Indonesia
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Irjen Boy Rafli Amar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Ke-71 RI, Kepolisian Negara RI meningkatkan pengamanan di sejumlah daerah dari ancaman teror.

Penelusuran akun milik anggota dan simpatisan Negara Islam di Irak dan Suriah pun dilakukan guna mengantisipasi rencana aksi teror.

"Kelompok (teroris) menganggap pemerintah sebagai lawan sehingga simbol-simbol negara dan perayaan nasional, seperti 17 Agustus, menjadi salah satu target aksi penyerangan mereka. Karena itu, kami mencermati dengan baik potensi ancaman itu dengan meningkatkan kewaspadaan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, Senin (8/8/2016), di Markas Besar Polri, Jakarta.

Boy menambahkan, karakteristik kelompok teroris ialah selalu mencari waktu yang tepat untuk melakukan amaliah sehingga dapat menghasilkan serangan dengan dampak besar.

Terkait dengan hal itu, tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap empat tersangka teroris pada 8-10 Juni lalu di Surabaya, Jawa Timur, karena merencanakan aksi teror pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Mereka adalah Priyo Hadi Purnomo, Befri Rahmawan alias Ibnu alias Azis, Feri Novandi alias Abu Fahri alias Koceng, dan Sali As Sabah.

Sementara itu, pada 5 Juli atau satu hari menjelang Idul Fitri, Nurohman meledakkan diri di Markas Kepolisian Resor Kota Solo, Jawa Tengah.

Berita Rekomendasi

Pada Agustus 2015, Densus 88 Anti Teror juga menangkap empat terdugateroris, yaitu Ibadurrahman alias Ali Robani, Yus Karman, Sugiyanto alias Gentong, dan Syafiudin alias Udin.

Mereka merencanakan aksi teror di wihara dan gereja pada 17 Agustus 2015 di Solo.

Telusuri komunikasi

Sebagai salah satu upaya pencegahan, menurut Boy, Polri juga secara intens melacak aktivitas pemimpin sayap militer Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) asal Indonesia, Bahrun Naim. Komunikasi melalui akun media sosial, terutama Facebook.

Kata Boy, menjadi cara Bahrun Naim merekrut anggota, melatih perakitan senjata dan bahan peledak, hingga merencanakan teror memanfaatkan media sosial.

"Kami tidak bisa meremehkan kelompok ini karena Bahrun Naim membentuk sel teroris dari Suriah," kata Boy.

Keberadaan Bahrun Naim diketahui pertama kali saat merencanakan dan memberikan dana untuk kelompok teroris pimpinan Ibadurrahman di Solo. Ia juga terlibat perencanaan teror akhir 2015 di Jakarta, yang akan dilakukan Arif Hidayatullah alias Abu Musab.

Pekan lalu, Bahrun Naim pun dicurigai sebagai perencana dan pemberi dana Kelompok Gonggong Rebus (KGR) yang berencana menyerang Singapura.

Menurut Boy, dari hasil komunikasi melalui Facebook, Bahrun Naim memerintahkan KGR untuk merekrut anggota dan menyiapkan aksi teror.

Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Brigadir Jenderal (Pol) Sam Budigusdian mengatakan, pihaknya terus mendalami lima terduga teroris yang ditangkap Jumat (5/8/2016). Lima dari enam orang itu sudah intensif berlatih perang di Batam. (HARIAN KOMPAS/SAN/RAZ/VDL)

Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas