Gorontalo Mampu Lampaui Target Penyerapan Anggaran Nasional
Pemerintah Provinsi Gorontalo berhasil melampaui target nasional sebesar 38,36 persen, dalam penyerapan anggaran tahun 2016.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Gorontalo berhasil melampaui target nasional sebesar 38,36 persen, dalam penyerapan anggaran tahun 2016.
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengatakan, pencapaian ini mendapat apresiasi oleh pemerintah pusat, sebagai peraih peringkat pertama nasional penyerapan anggaran hingga triwulan dua tahun 2016.
Tercatat hingga Juni 2016, realisasi fisik bulan Juni yang ditargetkan 44,15 persen, capaiannya melampui target yaitu mencapai 47,81 persen.
Kemudian, realisasi keuangan yang ditargetkansebesar 38,36 persen berhasil menembus angka 42 persen.
Capaian ini lebih tinggi dari tahun 2015, yaitu realisasi fisik hanya sebesar 46,90 persen dan realisasi keuangan hanya mencapai 38,63 persen.
"Alhamdulillah tahun ini Pemprov Gorontalo meraih peringkat pertama penyerapan anggaran nasional, yang diberikan pada saat Rakornas evaluasi penyerapan anggaran di Kupang, NTT, pada 3 Agustus lalu," kata Rusli dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/8/2016).
Rusli memaparkan, untuk penyerapan anggaran APBN untuk tahun anggaran 2016, provinsi Gorontalo memperoleh alokasi pagu sebesar 4,24 triliun rupiah.
Dari total pagu tersebut, anggaran yang sudah terealisasi pada semester satu 2016 sebesar Rp 1,6 triliun atau 39,16 persen.
Persentase ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan semester satu 2015, yang hanya mencapai 21,50 persen.
"Penyerapan APBD dan APBN kita cukup baik. Keberhasilan ini bukan semata untuk mengejar peringkat, tetapi sepenuhnya demi kepentingan masyarakat Provinsi Gorontalo karena hingga saat ini roda perekonomian kita masih dominan digerakkan oleh anggaran pemerintah," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengatakan, keberhasilan dalam penyerapan anggaran ini tak lepas dari kinerja seluruh SKPD Provinsi dan kabupaten/kota.
Juga instansi vertikal yang telah bekerja maksimal dan membangun sinergitas yang baik, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan berjalan lancar dan sukses.
"Hal yang kami tekankan adalah prinsip 5T dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat volume, tepat kualitas, dan tepat anggaran," ujar Idris.