Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Suryo Prabowo? Jenderal TNI yang Ditolak Masuk Singapura

Pilpres 2014 lalu, Suryo dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Siapa Suryo Prabowo? Jenderal TNI yang Ditolak Masuk Singapura
IST
mantan Kasum TNI Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo kembali mencuat.

Ini karena eks Wakasad (Wakil Kepala Staf TNI AD) ini ditolak memasuki Singapura.

Dia masuk daftar hitam orang yang masuk ke Singapura.

Siapa sebenarnya Suryo Prabowo? Dikutip Tribunnews.com dari wikipedia, Jumat (19/8/3016), Suryo pernah menjabat sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (1 April 2011-30 Juni 2012) dan Wakil Gubernur Timor Timur (1998).

Perwira TNI AD korps Zeni ini adalah alumni AKABRI (sekarang Akmil) tahun 1976, dengan penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik.

Pada tahun 2008, Suryo Prabowo dipercaya menjabat Pangdam Jaya/Jayakarta.

Pilpres 2014 lalu, Suryo dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto yang berseberangan dengan calon presiden Joko Widodo.

Berita Rekomendasi

Penolakan Suryo Prabowo memasuki negeri singa putih itu mencuat di tengah rencana Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 24-26 Agustus 2016 mendatang.

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee dijadwalkan berlangsung di Semarang pada 25 Agustus.

Seperti diketahui, di twitter-nya Suryo Prabowo mengaku mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan saat melakukan transit di Bandara Changi, Singapura, Rabu (17/8/2016).

Tepat pada HUT RI ke 71 tahun, mantan Wakasad tersebut masuk daftar hitam di kantor imigrasi Singapura.

"Saya ini ternyata orang yang di-black list pemerintah Singapura (imigrasi) dengan alasan yang tidak jelas," kata Suryo melalui akun sosial media miliknya.

Dia menerangkan awal mula kejadian saat dirinya masuk daftar hitam di Singapura.

Pada saat itu, Rabu (17/8/2016), dia transit untuk kembali ke Jakarta dan mengikuti acara HUT Kemerdekaan di kampung halamannya.

Namun pada pukul 05.20 waktu setempat, dia dihampiri petugas imigrasi Singapura.

"Saya transit di Singapura kemudian keluar terminal untuk mengambil bagasi, karena saya pindah pesawat untuk kembali ke Jakarta untuk mengikuti acara 17-an di kampung saya. Di imigrasi ternyata nama saya ada di daftar black list, lalu saya diinterview panjang lebar selama satu jam-an tentang riwayat hidup saya dan dipertanyakan hubungan saya dengan orang yang tidak saya kenal bernama Indra M," kata Suryo kepada para pembaca akun media sosial miliknya.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku telah mengirimkan surat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Singapura terkait tindakan Imigrasi Singapura kepada mantan Kasum TNI Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo.

"TNI sudah berkoordinasi, begitu juga Kepala BAIS sudah menyampaikan protesnya kepada Atase Pertahanan yang ada di Indonesia," kata Gatot, seusai membuka Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Ke-IV Tahun 2016, di GOR Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Ia menanggapi soal masuknya Suryo Prabowo dalam daftar hitam saat transit di Bandara Changi, Singapura.

Suryo yang baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361 harus tertahan di Bandara Changi saat ingin mengambil bagasi pada Rabu (17/8/2016).

Pihak Imigrasi Singapura memasukkan namanya ke dalam daftar orang yang dilarang masuk ke Singapura.

"Kami sudah menyampaikan surat kepada Kemenlu agar menyampaikan nota protes kepada Singapura. Bisa saja, suatu saat saya akan di-black list juga," kata Gatot.

Ia juga menyayangkan tindakan imigrasi Singapura yang tidak menjelaskan alasan Suryo Prabowo masuk dalam daftar hitam.

"Kalau memang tidak benar (black list-nya, red) seharusnya menyampaikan permohonan maaf dan mengantarkan Pak Suryo untuk mengurus penerbangannya. Bukannya salah (pihak imigrasi Singapura), dan terus pergi. Etikanya kan demikian," kata dia dilansir Antara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas