Dulu Dikenal Perokok, Menteri Susi Setuju Harga Rokok Naik, Ini Alasannya
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merespons positif wacana kenaikan harga rokok di Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merespons positif wacana kenaikan harga rokok di Indonesia.
Saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (23/8/2016), Susi mengatakan, naiknya harga rokok akan berdampak positif bagi kesehatan.
"(Harga) rokok naik bagus, biar orang merokoknya jadi kurang. Supaya lebih sehat," ujar Susi.
Jika harga rokok di Tanah Air benar-benar naik, Susi mengatakan bahwa momentum itu juga akan dimanfaatkan oleh dirinya untuk mengurangi konsumsi rokok demi penghematan dan kesehatan.
"Jadi dikurangi, biar hemat. Saya setuju-setuju saja," ujar Susi.
Wacana kenaikan harga rokok hingga Rp 50.000 muncul berdasarkan hasil studi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany dan rekan-rekan menemukan keterkaitan antara harga rokok dan jumlah perokok.
Dari studi itu terungkap bahwa sejumlah perokok akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat.
Dari 1.000 orang yang disurvei, sebanyak 72 persen bilang akan berhenti merokok kalau harga rokok di atas Rp 50.000.
Pemerintah sendiri mengatakan bahwa cukai rokok selalu ditinjau ulang setiap tahun. Sejumlah indikator menjadi pertimbangan, yakni kondisi ekonomi, permintaan rokok, dan perkembangan industri rokok.
Adapun selama ini Susi Pudjiastuti dikenal sebagai seorang perokok.
Bahkan, muncul sejumlah meme di media sosial yang menggambarkan Susi Pudjiastuti menanggapi kenaikan harga rokok.
Selain itu, beberapa waktu lalu juga beredar foto yang memperlihatkan canda Susi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Dalam foto, Susi terlihat mengepalkan tangan ke arah Ahok. Saat ditanya, Ahok menjelaskan bahwa canda itu disebabkan rokok.
Media Indonesia/Panca Syurkani Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengacungkan bogemnya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Istana Kepresidenan, Rabu (20/7/2016) siang, setelah diisengi Ahok.
"Bu Susi kan buka tas, dia ngeluarin tisu, biasanya kan ngeluarin rokok. Eh gue bilang, 'Lu enggak boleh ngerokok ya'. Saya mau becandain saja," kata Ahok di Balai Kota, Rabu petang.
Setelah diisengi, ia menyebutkan bahwa Susi sempat menyebut Ahok telah membuat para perokok kesulitan untuk merokok di Jakarta.
"Dia bilang, 'Eh lu Gubernur bikin gue susah ngerokok lu satu Jakarta'," kata Ahok.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.