Selain Istri Tukul, Ini Cerita 11 Perempuan Hebat di Balik Laki-laki Hebat
Lebih dari dua dasawarsa, perempuan berdarah Minang itu menemani Tukul, dari bukan siapa-siapa menjadi selebritas ternama.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di balik laki-laki hebat terdapat perempuan-perempuan hebat.
Aksioma lama ini memang cocok disematkan kepada Almarhumah Susiana, istri koemdian Tukul Riyanto alias Tukul Arwana.
Lebih dari dua dasawarsa, perempuan berdarah Minang itu menemani Tukul, dari bukan siapa-siapa menjadi selebritas ternama.
Susiana meninggal dunia pada Selasa pukul 18.00 di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan. Jasad Mbak Susi—panggilan akrabnya—dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Kisah-kisah tentang perempuan hebat di balik laki-laki besar mungkin adalah cerita lama, klise, dan cenderung diulang-ulang; tapi begitulah kenyataannya.
Selalu ada perempuan-perempuan tangguh, kokoh, di balik laki-laki sukses. Siapa saja mereka?
Diana Spencer
Orang-orang lebih mengenalnya dengan Putri Diana. Meskipu mulai terkenal semenjak pernikahannya dengan Pangeran Charles, Putri Diana telah menjadi selebritas dunia dengan jalurnya sendiri. Kematiannya, bahkan, diperingati sebagai hari berkabung nasional. Selama tur bersama suaminya, ia berhasil membetot perhatian publik. Ia juga fasih berbahasa Jepang ketika berkunjung ke Negari Sakura itu. Kabarnya, saat bercerai, saat ayah mertuanya mengancam akan menyopot gelarnya, ia bilang, “Gelar saya lebih tua daripada gelar Anda, Philip!”
Eleanor Roosevelt
Istri mending Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt dinobatkan sebagai First Lady terlama di dunia dan dijuluki “First Lady of The World” oleh Harry Truman. Ia istri presiden pertama yang mengadakan konferensi pers, menulis kolom di surat kabar, dan berbicara pada konvensi nasional. Ia bahkan terang-terangan menyatakan tidak setuju dengan kebijakan suaminya. Ia juga meyakinkan suamianya itu untuk tingal di kantor setelah terkena polio.
Fatima Jinnah
Ia adalah adik pendiri Pakistan Muhammad Ali Jinnah. Ia merupakan salah satu sosok kunci yang menggerakkan gerakan kemerdekaan Pakistan. Setelah kematian kakaknya, ia memutuskan ikut pemilihan umum dan menjadi kandidat paling populer. Sayang, Fatima kalah sebab adanya campur tangan militer pada pemilu tersebut.
Jackie Kennedy
Ketika Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev diminta berjabat tangan dengan John F. Kennedy untuk keperlua foto, ia menjawab, “Saya ingin berjabat tangan dengannya dulu.” Jawaban itu ditujukan kepada istri Kennedy, Jackie, yang dikenal sebagai pemain orkestra untuk kegiatan sosial di Gedung Putih. Setelah kematian suaminya, ia bersikeras mengenakan balutan bernoda darah.