Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas HAM Beberkan Fakta Kekerasan TNI AU Lanud Soewondo Medan

Ia hanya lupa lantaran tensi yang tinggi ketika bentrokan terjadi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komnas HAM Beberkan Fakta Kekerasan TNI AU Lanud Soewondo Medan
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Sejumlah anggota TNI AU membubarkan pengunjukrasa saat warga Sari Rejo melakukan aksi unjukrasa dengan memblokir jalan di kawasan Jalan Avros Medan, Sumatera Utara, Senin (15/8/2016). Unjukrasa tersebut berakhir bentrok antara warga dan TNI AU. Akibat bentrokan itu, sedikitnya empat wartawan jadi korban kekerasan oknum TNI AU.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM akhirnya melakukan penyelidikan dan pemantauan adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan personel TNI AU Lanud Seowondo terhadap warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 15 Agusutus lalu.

Setelah tiga hari melakukan penyelidikan dengan terjun ke tempat kejadian perkara, tim penyelidik Komnas HAM menemukan sejumlah fakta terkait bentrokan antara aparat negara dengan warga.

Pertama ada kekerasan sporadis yang dilakukan aparat gabungan TNI AU Lanud Soewondo, P‎askhas, Polisi Militer, dan dugaan bantuan dari Batalyon Artileri Medan (Armed) Angkata Darat.

"Kenapa kami sebut sporadis, karena berdasarkan temua lapangan saat terjadi bentrokan mereka beraksi tanpa komando,"‎ kata Komisoner Komnas HAM sekaligus Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Bentrok TNI AU dan Warga Desa Sari Rejo, Natalius Pigai, ‎di kantornya, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Catatan Komnas HAM, kekerasan tersebut setidaknya menyebaban 20 orang luka luka, rusaknya fasilitas umum, dan barang-barang pribadi milik warga.

‎"Ditemukan setidaknya 20 orang luka-luka, termasuk pekerja jurnalistik, ‎dua luka tembak, dan satu TNI AU luka. Termasuk fasilitas dan kendaraan warga dirusak," ujarnya.

Selain melakukan kekerasan dan penganiayaan aparata TNI AU juga melalukan kekerasan verbal terhadap warga Sari Rejo‎.

Berita Rekomendasi

Kekerasan verbal tersebut merendahkan martabat manusia. Namun saat diminta rinci, Pigai enggan menjelaskannya.

"Oknum TNI melakukan kekerasan verbal terhadap warga yang berorientasi merendahkan martabat manusia dengan kata kata yang tidak pantas oleh anggota TNI sebagai pelindung masyarakat. Ada kata kata yang tidak pantas lah, saya ini lah, itu lah," ujaarnya.

Kebrutalan aparat juga berdasarkan temuan dilapangan menyebabkan sejumlah anak kecil mengalami traumatik.

Pasalnya saat bentrok dua hari menjelang perayaan kemerdekaan tersebut‎, terdapat aparat yang melakukan kekerasan terhadap anak.

‎"Adanya fakata kekerasan terhadap anak di bawah umur sehingga mengakibatkan ketakutan dan traumatik," katanya.

Hasil dari peninjauan di lapangan termasuk melihat rekaman CCTV di salah satu lokasi bentrokan, Komnas HAM menemukan salah seorang oknum TNI masuk ke dalam Masjid tanpa melepas sepatu.

Selain itu anggota TNI AU tersebut menendang kotak infaq yang berada di depan masjid.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas