Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas HAM Beberkan Fakta Kekerasan TNI AU Lanud Soewondo Medan

Ia hanya lupa lantaran tensi yang tinggi ketika bentrokan terjadi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komnas HAM Beberkan Fakta Kekerasan TNI AU Lanud Soewondo Medan
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Sejumlah anggota TNI AU membubarkan pengunjukrasa saat warga Sari Rejo melakukan aksi unjukrasa dengan memblokir jalan di kawasan Jalan Avros Medan, Sumatera Utara, Senin (15/8/2016). Unjukrasa tersebut berakhir bentrok antara warga dan TNI AU. Akibat bentrokan itu, sedikitnya empat wartawan jadi korban kekerasan oknum TNI AU.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Pigai mengatakan hasil wawancara dengan pengurus Masjid anggota TNI tersebut melewati batas suci tempat ibadah.

"Ada anggota TNI masuk ke tempat ibadah tanpa melepas sepatu dan menendang kotak infaq yang berada di sebrang jalan. Pada saat itu di tengah kerumanan ada yang menendang," katanya.

Namun menurut Pigai setelah dilakukan pendalaman anggota TNI tersebut tidak bermaksud melecehkan agama.

Ia hanya lupa lantaran tensi yang tinggi ketika bentrokan terjadi.

‎"Setelah kami cek anggota TNI yan masuk adalah muslim. Bukan agama lain, sehingga menurut kami dia lupa melepas alas kaki," tutur Pigai.

Kekerasan dan penganiayaan terhadap warga juga tidak hanya dilakukan dilokasi bent‎rokan.

Menurut Pigai terdapat warga yang ditangkap dan diinterogasi di Markas Lanud Soewondo Medan.

Berita Rekomendasi

"Adanya pengngkapan, penahanan, dan interogas terhadap warga oleh pihak TNI," katanya.

Saat bentrokan terjadi pun, aparat TNI AU tampak kalap, selain warga, Wartawan media cetak dan elektronik tidak luput dari tindakan penganiayaan.

Bahkan salah satu wartawan hingga mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

‎"Adanya kekerasan terhadap dua jurnalis selain itu kamera dirampas dan lainnya sehingga menyebabkan salah seorang wartawan dirawat Intensif," ujarnya.

Bentrokan tersebut menurut Pigai diawali oleh aksi TNI AU yang secara sepihak mematok dan memalang jalan dikawasan dua unit rusun yang sedang dibangun.

Rusun yang dibangun untuk prajurit TNI AU tersebut berada dilahan sengketa yang diklaim oleh warga.

‎"Masalah utamanya Karena TNI AU melakukan pemalangan di atas lahan seluas100X50 meter yang diklaim oleh warga diantaranya Singh dan Ginting. Pemalangan dilakukan di lahan yang mau dibangun rusun yang diharuskan segera selesai, sementara tiga bulan lagi tahun anggaran selesai. Itu memancing reaksi publik, sehingga melakukan demonstrasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas