Mengaku Masih Ingin Berkontribusi, Yuddy Masuk Menjadi Tim Ahli Wapres
ia menerima tawaran untuk masuk sebagai salah satu tim ahli Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascadicopot oleh Presiden Joko Widodo dari jabatan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Yuddy Chrisnandi mengaku memiliki banyak waktu luang.
Namun ia masih ingin berkontribusi kepada wartawan.
Saat dihubungi wartawan, Kamis, (1/9/2016), Yuddy mengakui kesibukannya sebagai seorang guru besar di Universitas Nasional, tidak banyak memakan waktu.
Oleh karena itu ia menerima tawaran untuk masuk sebagai salah satu tim ahli Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
"Pak Wapres tahu, kalau kegiatan di kampus seorang guru besar itu tidak menghabiskan banyak waktu, karena itu beliau memberikan keprecayaan kepada saya," katanya.
Yuddy yang juga merupakan kader Partai Hanura itu menduga Jusuf Kalla menyadari kemampuannya sebagai seorang guru besar di bidang ilmu politik dan sebagai mantan menteri, dan ia masih bisa diajak untuk berkontribusi.
"Mungkin pak Wapres tidak ingin ada profesor yang berhenti berkontribusi bagi pemerintahan, yang ada di dalam negeri dimanfaatkan, yang masih di luar negri mudah-mudahan bersedia bergabung," katanya.
Kini Yuddy memiliki ruangan khusus di lantai tiga gedung kantor Wakil Presiden RI, yang lokasinya bersebelahan dengan Istana Negara. Di kantor terebut, Yuddy juga membawa seorang sekretarisnya.
Dihubungi terpisah, ketua tim ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi mengatakan keberadaan Yuddy di kantor Wakil Presiden hanyalah sementara, hanya untuk sekitar tiga bulan saja.
Yuddy direkrut sebagai persiapannya untuk menjadi duta besar.
"Sementara saja, hanya dua (sampai) tiga bulan saja di sini, mau belajar soal luar negeri," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.