Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penggunaan Sisa Kuota Negara ASEAN Tidak Membantu Masalah Haji di Indonesia

Kemenag menyatakan memanfaatkan sisa kuota haji negara-negara ASEAN tidak banyak membantu untuk mengatasi keberangkatan calon jemaah haji Indonesia.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penggunaan Sisa Kuota Negara ASEAN Tidak Membantu Masalah Haji di Indonesia
youtube
Jamaah Calon Haji asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 21 Embarkasi Makassar berangkat ke tanah suci. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama menyatakan memanfaatkan sisa kuota haji negara-negara ASEAN tidak banyak membantu untuk mengatasi keberangkatan calon jemaah haji Indonesia.

Direktur Penyelenggaraan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Ahda Barori mengatakan kuota haji untuk negara-negara ASEAN yang berpenduduk Islam minoritas sangat sedikit.

Misalnya saja Filipina yang mendapatkan jatah sekitar delapan ribu orang dan tingkat penggunaan sekitar enam ribuan.

"Kalau Filipina sisanya seribuan. Misalnya Timor Leste. Itu Timor Leste kan ternyata nggak ada ratusan. Jadi untuk apa? Wong itu satu (untuk) kecamatan saja nggak cukup," kata Barori saat diskusi bertajuk 'Karut Marut Penyelenggaraan Ibadah Haji' di Menteng, Jakarta, Sabtu (3/9/2016).

Bahrori mengatakan satu-satunya cara adalah meningkatkan kuota jumlah haji dari Pemerintah Arab Saudi.

Menurutnya, Menteri Agama sudah menyampaikan surat resmi kepada Pemerintah Saudi terkait permintaan kuota jumlah haji tersebut.

"Selalu disampaikan Pak Menteri, kita perlu tambahan kuota karena jemaah kita waiting list-nya (daftar tunggu) begitu panjang. Tapi sampai saat ini belum berhasil," kata dia.

BERITA TERKAIT

Rencana untuk menggunakan sisa kuota haji negara-negara ASEAN mengemuka pascapenangkapan 177 calon jemaah haji asal Indonesia yang mencoba menggunakan paspor Filipina ke Arab Saudi.

Daftar tunggu untuk berangkat haji asal Indonesia cukup lama yakni dari 20 tahun bahkan 30 tahun di daerah.
(Eri Komar Sinaga)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas