Resmi Ditahan, Bupati Banyuasin Gagal Total Berangkat Haji Bersama Istri
Pasangan sejoli itu sebenarnya akan menunaikan ibadah haji pada 8 September 2016. Mereka pun telah menggelar pengajian untuk kelancaran ibadah.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pupus sudah harapan Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian untuk beribadah haji bersama istrinya Vinita Citra Karini dalam waktu dekat ini.
Pasangan sejoli itu sebenarnya akan menunaikan ibadah haji pada 8 September 2016.
Mereka pun telah menggelar pengajian untuk kelancaran perjalanan selama ibadah.
Apa daya, rencana tersebut gagal total lantaran ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi sejak malam ini.
Penahanan tersebut sehubungan status tersangka kepada Yan lantaran menerima uang suap Rp 1 miliar dari Zulfikar Muharrami. Uang tersebut pun dimintai Yan untuk biaya perjalanan ibadah haji.
Anak bupati dua periode Kabupaten Banyuasin, Amiruddin Inoed, itu pun tidak mampu menjawab pertanyaan wartawan saat digelandang ke mobil tahanan.
"Besok saja ya," kata Yan di KPK, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Biaya perjalanan haji Yan memang tergolong mahal. Dia meminta Zulfikar untuk membiayai semuanya. Uang tersebut adalah ijon untuk mendapatkan proyek pengadaan di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin.
Zulfikar telah mentransfer Rp 531.600.000 ke PT Turisina Buana untuk mengurus perjalanan haji Yan dan istrinya. Zulfikar juga menyediakan uang Rp 299.800.000, 11.200 Dolar Amerika Serikat atau setara Rp 150 juta. Uang tersebut kini sudah disita KPK.
"Sehubungan rencana keberangkatan bupati dan istrinya untuk menunaikan ibadah haji," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, di kantornya.
Selain Zulfikar, KPK menetapkan lima orang lainnya sebagai tersangka. Mereka adalah Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin Rustami, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin Umar Usman, Kasie Pembangunan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bidang Program dan Pembangunan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin Sutaryo.
Kemudian Direktur CV Putra Pratama Zulfikar Muharrami dan Kirman. Kirman adalah kepercayaan Yan dan bertugas sebagai pengepul dana
Semuanya tidak ada yang kembali ke Banyuasin malam ini karena ditahan KPK.(*)