Hendropriyono Usul BIN Diberi Fungsi Hingga Luar Negeri
Purnawirawan Jendral TNI AD itu menyebut hal itu adalah ancaman, dan harus diantisipasi.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah saatnya Intelijen Indonesia diberi fungsi maksimal di luar negri. Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), AM Hendropriyono, mengatakan bahwa keadaannya saat ini mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan tersebut.
Salah satu contohnya adalah perkembangan dari gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang dikabarkan akan memindahkan operasi mereka ke Filipina Selatan.
Purnawirawan Jendral TNI AD itu menyebut hal itu adalah ancaman, dan harus diantisipasi.
"Itu berati sudah sangat deket dengan kita, sangat berbahaya," ujar Hendro usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2016).
Kondisi di Indonesia sendiri saat ini menurut Hendro relatif rentan. Karena di masyarakat kini tengah merebak isu soal SARA, dan kondisi tersebut sangat mungkin dimanfaatkan oleh jaringan ISIS untuk beraksi di Indonesia.
"Kalau BIN ditugaskan untuk isu-isu luar negeri, maka BIN bisa menggerakkan semua jejaring luar negeri, dengan intelijen internasional, mencegah, jangan sampai basis operasi pindahnya ke Filipina Selatan, itu bisa terlaksana," terangnya.
Jika intelijen Indonesia tidak diberi fungsi di luar negri, maka yang terjadi adalah aparat-aparat di dalam negri harus menerima segala konsekuensi dari ancaman-ancaman yang sebetulnya bisa diantisipasi agar tidak menjamah tanah Indonesia.(*)