Akbar Tandjung Nilai Terlalu Dini Lakukan Manuver Politik Soal Calon Wakil Presiden Untuk Jokowi
Anggota Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung menilai terlalu dini memunculkan nama calon wakil presiden.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung menilai terlalu dini memunculkan nama calon wakil presiden.
Diketahui Golkar telah memutuskan memberikan dukungan kepada Joko Widodo untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.
"Saya kira itu masih terlalu dini kalau bicara soal manuver politik untuk Pemilu 2019, sebaiknya kita tunggu saja," kata Akbar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (12/9/2016).
Akbar mengingatkan seseorang yang akan didukung Golkar harus dilihat pengabdiannya selama ini kepada masyarakat.
"Dia juga harus patut orang yang duteladani, kalau belum ya jangan terburu-buru. Santai saja, kita tunggu dululah yah," kata Mantan Ketua DPR itu.
Sebelumnya, Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Partai Golkar oleh Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) menghasilkan beberapa keputusan dan strategi.
Satu diantaranya DPP Partai Golkar dan semua DPD Golkar semakin kompak dan mantap untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Strategi pun telah disusun untuk bergerak kepada rakyat secara masif dan menyeluruh.
Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jambi, Gusrizal mengapresiasi kegiatan DPP untuk menyiapkan lebih dini pemenangan Jokowi.
"Hal itu agar pemerintah bisa lebih konsen untuk melayani rakyat, dan Pemilu biar diurus Golkar," kata Gusrizal di Hotel Peninsula, Jakarta, Sabtu (3/9/2016).
Gusrizal menambahkan, Partai Golkar sekaligus harus mulai mendaftar nama Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Jokowi.
"Bisa Sri Mulyani, Bu Khofifah Indar Parawansa, atau Sri Sultan Hamengku Buwono X," ujarnya.