Basri dan Andika Ditangkap, DPO Kelompok Santoso Tinggal 13 orang
Basri ditangkap hidup pukul 10.00 WITA, sementara Andika tewas tertembak pukul 09.00 WIB karena melawan saat hendak ditangkap.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Sulteng, Brigjen Rudi Sufahriadi mengatakan dengan tertangkapnya Basri dan Andika Eka Putra, Rabu (14/9/2016) di Poso Pesisir, kini jumlah DPO kelompok Santoso masih 13 orang.
Untuk diketahui, Basri ditangkap hidup pukul 10.00 WITA, sementara Andika tewas tertembak pukul 09.00 WIB karena melawan saat hendak ditangkap.
"DPO kelompok Santoso saat ini ada 13 orang, termasuk istri Basri dan Ali Kalora," ucap Rudi, Rabu (14/9/2016) di PTIK/STIK Jakarta Selatan.
Rudi melanjutkan saat ini Basri dibawa dengan pengawalan ketat dari Poso ke Palu, untuk menjalani pemeriksaan.
Menurut jenderal bintang satu itu, keterangan Basri sangat penting karena Basri digadang-gadang sebagai pimpinan baru pengganti Santoso yang tewas tertembak sebelumnya.
"Basri ini menurut kelompok dan teman-temannya, dia yang akan memimpin menggantikan Santoso. Basri lari dari Lapas Ambanan tahun 2007," terangnya.
Rudi menambahkan Basri didaulat menjadi pemimpin menggantikan Santoso, karena keduanya sangat dekat. Keduanya diibaratkan sebagai raya oleh kelompok mereka, karena membawa serta istri ke hutan.
"Basri selama ini dekat sama Santoso, Santoso lari bawa istri, dan Basri juga. Karena di kelompok itu, yang bawa istri adalah Raja," imbuhnya.