Bertemu Jokowi, Todung Sampaikan Kritiknya soal Hukuman Mati
"Saya katakan kepada Presiden, Pak Presiden, hukuman mati itu tidak pernah menyelesaikan pesoalan," ujar Todung.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praktisi Hukum Todung Mulya Lubis dalam kesempatan bertatap muka dengan Presiden Joko Widodo menyampaikan kritiknya terkait pelaksanaan hukuman mati yang masih dilakukan di Indonesia.
"Hukuman mati saya sebutkan. Pak Presiden juga concern soal narkoba tapi saya katakan kepada Presiden, Pak Presiden, hukuman mati itu tidak pernah menyelesaikan pesoalan," ujar Todung di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Todung yang juga Pegiat HAM ini mengatakan bahwa hukuman mati tidak akan menimbulkan efek jera, terutama pada kejahatan narkoba.
"Tidak ada efek jera yang dtimbulkan oleh hukuman mati di dunia sekalipun. Bisnis narkoba itu bisnis well organization crime, yang melibatkan semua pihak. Freddy Budiman sudah memberikan contoh mengenai itu," tutur Todung.
Namun, Todung tidak ingin mencampuri keputusan Presiden terkait hukuman mati.
Ia hanya memberikan gambaran bahwa berdasarkan studi, hukuman mati tidak akan memberikan efek jera.
"Coba teliti, dampak hukuman mati pada efek jera. sementara ini tidak ada efek jera itu, kalau kita lihat begitu banyak yang dieksekusi tapi tidak ada efek jera. Dalam konteks ini saya usul apakah Presiden mau membuat suatu study independen objektif bukan hanya oleh ahli Indonesia tapi juga mengundang ahli dari luar negeri," kata Todung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.