Banyak Jenderal Berusaha Gandakan Uang di Dimas Kanjeng
"Saya yang klenik-klenik gitu enggak percaya. Katanya ada beberapa jenderal banyak gandakan uang di situ, itu yang saya dengar," kata Mahfud.
Editor: Malvyandie Haryadi
Polisi menduga, Taat Pribadi membunuh mantan santrinya di waktu berbeda karena khawatir perbuatannya tersebut disebarluaskan oleh mereka.
"Memang ada dugaan semacam ketidaknyamanan dari Taat Pribadi. Ada kekhawatiran dia terhadap dua orang ini," kata Boy.
Dalam pembunuhan itu, Taat Pribadi memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail.
Kedua santrinya itu dianggap berencana membongkar mengenai penggandaan uang yang dilakukan sang guru.Namun, polisi enggan buru-buru menyimpulkan motif pembunuhan itu.
"Ini masih terus dibuktikan. Ada hal lain yang dikembangkan penyidik, belum bisa disampaikan," ujar Boy.
Selain melakukan pembunuhan, diduga Taat Pribadi juga melakukan penipuan dengan menjanjikan penggandaan uang.
Namun, kata Boy, polisi masih fokus pada tindak pidana pembunuhan yang menyeret Taat Pribadi dan sejumlah anak didiknya."Berkaitan hal lain yang melawan hukum seperti penggandaan uang, kami tidak bisa sampaikan," kata Boy.