Soal Dimas Kanjeng, Menteri Agama Minta Umat Tak Mudah Teperdaya
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar semua umat beragama tidak mudah terpedaya ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar semua umat beragama tidak mudah terpedaya ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Terlebih, ajaran tersebut dinilai tidak rasional.
"Jadi dalam beragama itu agama apalagi Islam, Islam itu agama yang rasional dan diterima nalar," kata Lukman di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Lukman mengingatkan umat beragama agar tidak melakukan peribadatan yang melanggar prosesi ibadah.
Contohnya, seseorang yang dapat menggandakan uang.
"Katakanlah dia betul-betul bisa menggandakan uang tapi kalau itupun terjadi itu salah. Karena kewenangan menggandakan uang dan mencetak uang itu negara bukan orang per orang," ujar Lukman.
Menurutnya, ajaran agama dapat diterima dengan akal sehat.
Beragama, kata Lukman tidak dapat ditempuh dengan cara-cara yang bertentangan dengan norma yang berlaku.
"Kalau sudah seperti itu maka umat beragama tidak mudah dikelabui pihak-pihak yang ingin memanfaatkan keyakinan agama untuk hal-hal yang tidak bermanfaat," ujarnya.
Untuk diketahui, Kamis (22/9/2016), Brimob Polda Jatim mengerahkan 600 anggotanya untuk menggerebek Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Dimas Kanjeng ditangkap berdasarkan laporan polisi di Probolinggo pada 6 Juli 2016, atas dugaan keterlibatan dalam perencanaan pembunuhan terhadap dua mantan santrinya yakni Abdul Gani dan Ismail.
Dalam pembunuhan itu, tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail.
Mereka berencana membongkar mengenai penggandaan uang yang dilakukan sang guru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.