Ceritakan Sosok Dimas Kanjeng, Mahfud Md: 'Kurang Ajar Itu Orang!'
Menurut Mahfud, dirinya kenal dengan Taat Pribadi karena diajak oleh Marwah selaku Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Penulis: Rendy Sadikin
![Ceritakan Sosok Dimas Kanjeng, Mahfud Md: 'Kurang Ajar Itu Orang!'](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mahfud-md-dan-dimas-kanjeng-taat-pribadi_20160927_210139.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md beberkan sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang dikenalnya di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (5/10/2016).
Dalam acara tersebut pula, Mahfud Md juga menyudutkan Marwah Daud Ibrahim yang membela sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Menurut Mahfud, dirinya kenal dengan Taat Pribadi karena diajak oleh Marwah selaku Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Saya kenal Taat Pribadi ini, karena diajak ibu Marwah. Katanya (Marwah), ada seorang yang besar. Santrinya puluhan ribu. Tempatnya di Probolinggo," ujar Mahfud.
Mahfud mengaku tahu seluruh pesantren, namun dirinya tidak pernah mendengar pesantren yang dipimpin oleh Kiai Taat Pribadi.
Lantaran Marwah bilang santrinya puluhan ribu, Mahfud pun memutuskan untuk datang ke Probolinggo dan menyambangi padepokan itu.
"Saat itu memang sekitar 10 ribu santri berkumpul di situ. Yang menyambutnya saya itu Taat Pribadi. Tapi saya kira dia (Taat) tidak seperti kiai. Pakai celak kayak ludruk begitu, apa ini kiainya?" tutur Mahfud.
"Apalagi, saya ngobrol sejenak, namun istilah tentang agamanya itu sangat lemah. Nggak ngerti dia," ujar Mahfud.
Lalu tiba-tiba, imbuh Mahfud, Taat Pribadi naik ke panggung dan malah memperkenalkan Mahfud sebagai santrinya.
Mahfud pun meradang, "Kurang ajar juga nih orang, dia bilang 'saya perkenalkan pak Mahfud Md santri saya', kurang ajar nih orang, kata saya dalam hati. Kapan saya nyantri ke dia, kenal saja baru setengah jam."
Lalu, Mahfud pun bertanya kepada orang, "Orang itu bilang 'hebat itu orang (Taat) pak, bisa menggandakan uang."
Mahfud pun mengatakan kegaiban di dalam Islam itu sebetulnya ada.
Dalam Islam, menurut penuturan Mahfud, ada kejadian luar biasa yang datang dari Tuhan dan yang datang dari setan.
Kemudian, Mahfud pun menyinggung Marwah yang sebelum ini selalu berkata bahwa keajaiban memang bisa terjadi menurut agama, karena di jaman Nabi Sulaeman istana bisa dipindahkan, apalagi cuma uang dan perhiasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.