Tak Cukup Ditegur, Kafe yang Terbukti Merusak Pelajar Harus Ditutup
"PGRI sangat prihatin, ini sangat menyedihkan," ungkap Plt Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyesalkan tindakan pihak manajemen Kafe Basecamp di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Karena mereka memberikan bir gratis kepada pengunjung yang berseragam SD. Bahkan kasirnya berseragam SD dan berlambang SD.
"PGRI sangat prihatin, ini sangat menyedihkan," ungkap Plt Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, saat dihubungi, Rabu (5/10/2016).
Karena itu, PGRI mendukung Pemerintah Kota Tanjungpinang memberikan peringatan. Bahkan, menurutnya, tak hanya sekedar itu, tapi perlu tindakan tegas.
"Harus ditindak tegas, bukan hanya peringatan. Kalau sudah terbukti, ditutuplah," sambungnya.
Bir, minuman keras, rokok, katanya menambahkan, merupakan pintu masuk menuju narkoba, yang merupakan musuh bangsa.
Apalagi, motif manajemen Kafe tersebut tak hanya bisnis. Tapi ada motif lain, yang harus lebih diselidiki lebih lanjut. Yaitu, adanya grand design untuk merusak generasi muda. Karena sebelumnya sudah kerap ditemukan adanya permen yang dicampur narkoba.
Karena itu, dia berharap, harus ada sinergi dari semua pihak, terutama orang tua, guru, dan masyarakat, untuk menjaga anak-anak dari prilaku asusila.
"Kita harus menjaga pendidikan karakter (anak-anak)," tandasnya.
Sebelumnya, Sekda Kota Tanjungpinang Riono menyaksikan sendiri event "Back to School Party" tema yang diangkat cafe Basecamp pada Minggu dini hari kemarin.
"Saya masuk sendiri, lihat kasirnya berseragam SD dan berlambang SD. Sebab itu saya mencari penanggung jawab cafe karena berdasarkan laporannya ada 'free beer', tapi itu disangkal penanggung jawab cafe tersebut," ungkap Riono.
Riono mengaku telah memberikan sanksi teguran agar hal tersebut tidak terulang kembali. Jika terulang, Pemkot Tanjungpinang akan bertindak lebih tegas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.