Tiga Jemaah Haji Gresik Ditahan di Madinah, Ketahuan Simpan Uang Rp 6 Miliar di Celana Dalam
Saat melintas di bandara, petugas menangkap ada barang aneh di celana dalam jemaah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tiga jemaah haji asal Kabupaten Gresik, Sri Wahyuni Rahayu, Rochmat, dan Kanapi Podo, masih ditahan Madinah Arab Saudi hingga 4 Oktober 2016.
Mereka kedapatan menggembol (membawa barang) uang senilai kurang lebih Rp 6 miliar di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Ketiganya saat ini ditahan petugas keamanan bandara Arab Saudi karena membawa uang miliaran.
Mereka tergabung Kloter 39.
Oleh rombongan jemaah, mereka pun terpaksa ditinggal.
Seharusnya mereka tiba di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa pagi.
"Kloter Gresik tiba tadi pagi. Setelah kami cek memang tanpa ketiganya," terang Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sakur, Selasa (4/10/2016).
Mereka kedapatan membawa uang dalam jumlah besar.
Saat melintas di bandara, petugas menangkap ada barang aneh di celana dalam jemaah.
Ternyata di dalam celana dalam jemaah itu disimpan sejumlah mata uang asing yang jika dikurskan mencapai Rp 6 miliar.
PPIH Debarkasi Surabaya mengaku kaget dengan kabar ditahannya jemaah asal Gresik.
Namun Sakur mengaku belum tahu persis asal muasal uang dalam jumlah fantastis.
Uang ini dalam mata uang asing.
Sakur yang Kepala Bidang Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan bahwa seharusnya kloter Gresik itu sudah landing Selasa pagi.
Dia mengaku belum tahu asal uang yang mereka bawa.
Untuk apa uang itu dibawa dalam jumlah besar, panitia juga belum tahu.
Untuk menjaga psikologi keluarga, panitia juga belum memberi tahu keluarga di Gresik.
Meski demikian, Sakur menduga bahwa rekan-rekan satu jemaah dalam satu kloter pasti sudah tahu.
Namun informasi ini masih belum dari sumbar resmi.
"Sebaiknya menunggu informasi detail dari panitia di Makkah," kata Sakur yang mengaku kaget atas temuan itu.
Sementara, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Mahfud Shodar mengaku belum tahu persis kejadiannya sampai membawa uang dalam jumlah besar.
"Lha iyo kok bisa ya," kata Mahfud keheranan.
"Saya kira pihak keluarga sudah tahu dari teman-temannya. Kami juga masih menunggu informasi terkini dari PPIH Daker Mekah," kata Sakur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.