Dimas Kanjeng Pernah Mengaspal Jalan Warga dan Beri Santunan Miliaran Rupiah
"Tapi sejak Dimas Kanjeng ditangkap polisi, Pasar Wangkal langsung sepi. Santri padepokan banyak yang pulang ke kampung halaman."
Editor: Choirul Arifin
Bahkan, usai ditangkap, santri masih menutup jalan itu dengan portal hingga akhirnya, pasukan Sabhara Polres Probolinggo yang dipimpin AKP Istono membongkar paksa portal itu.
Dimas Kanjeng juga kerap menggelar acara olahraga, mulai futsal hingga sepak bola dan voli. Padepokan menggelar lomba gerak jalan, kejuaraan sepak bola dan voli antar-RT se-Desa Wangkal, Kecamatan Gading dalam even Kanjeng Cup 2014.
Hadiahnya berlimpah. Untuk lomba sepak bola, juara I mendapatkan hadiah Rp 3,5 juta, juara II Rp 2,5 juta, juara III Rp 2 juta, dan juara IV Rp 1,5 juta.
Sedangkan lomba voli, juara I Rp 3 juta, juara II Rp 2 juta, juara III Rp 1,5 juta dan juara IV Rp 1 juta.
Saat itu, Dimas Kanjeng mengatakan, pemuda adalah generasi penerus bangsa sehingga pemuda harus diberi wadah untuk mengembangkan bakatnya, salah satunya lewat olahraga.
Selain itu, lanjutnya, olahraga merupakan jalan untuk meraih kesehatan.
Kepala Desa Wangkal Samsuri menuturkan bahwa Dimas Kanjeng memberikan perhatian pada urusan kepemudaan dan olahraga.
Terbukti, desanya sering dibantu jika ingin menggelar kegiatan yang melibatkan para pemuda desa, misalnya acara selamatan desa yang dimeriahkan dengan karnaval, gerak jalan, dan lomba sepak bola dan voli, 29 Oktober 2014.
Santunan miliaran rupiah
Dimas Kanjeng juga disebut selalu memberikan santunan hingga miliaran rupiah. Pada 12 Agustus 2012, misalnya, dia bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim sejumlah 10.000 orang. Tiap orang diberi Rp 100.000.
Santunan itu diberikan di halaman padepokan yang luas. Sebelum menerima bantuan, ribuan fakir miskin itu terlebih dulu diberikan siraman rohani oleh para ulama.
Pemberian santunan itu mendapatkan pengamanan dari ratusan polisi. Para penerima santunan kali ini difokuskan pada 100 persen warga Kabupaten Probolinggo dan umumnya merupakan jamaah dari padepokan yang dipimpin Dimas Kanjeng.
“Saya hanya ingin berbagi di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Semoga kegiatan ini bisa mengetuk hati orang-orang yang memiliki harta lebih untuk peduli pada saudaranya yang kurang mampu,” ujar Dimas Kanjeng waktu itu.
Prapto mengatakan, sejumlah warga miskin dan anak yatim di desa setempat juga kerap menerima santunan dari Kanjeng masing-masing Rp 100.000, pada saat peringatan Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, Tahun Baru Islam, Ramadhan, dan Idul Adha.