Jusuf Kalla: Ada Sekolah Uang Mukanya Tiga Ratus - Lima Ratus Juta
Wakil Presiden, Jusuf Kalla menyoroti perbedaan kualitas pendidikan yang tidak merata antardaerah di tanah air.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmullia Rekkso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden, Jusuf Kalla menyoroti perbedaan kualitas pendidikan yang tidak merata antardaerah di tanah air.
Menurut JK, satu di antaranya penyebab hal tersebut adalah adanya perbedaan fasilitas. Sekolah swasta yang berbayaran mahal relatif memiliki fasilitas yang jauh lebih baik dari sekolah negeri yang didanai negara.
"Ada di sini sekolah uang mukanya tiga ratus (sampai) lima ratus juta (rupiah). (Uang sebesar itu) bisa bangun sekolah di daerah," ujar Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2016).
Wakil presiden mencemaskan, terjadi pengastaan di dunia pendidikan antara sekolah swasta yang fasilitasnya jauh lebih baik, dan sekolah negeri yang didanai pemerintah.
"Memang kalau tidak kita hati-hati bisa jadi ada dua kasta pendidikan negeri dan kasta pendidikan premium yang bayar mahal,"katanya.
Pemerintah menyadari hal tersebut. Kata dia anggaran pendidikan di Indonesia sudah lumayan besar, yakni 20 persen dari total APBN.
Persentase tersebut termasuk yang paling besar jika dibandingka negara-negara lain di Asia.
Untuk mengantisipasi kastanisasi tersebut menruutnya negara harus mampu menghadirkan fasilitas pendidikan yang lebih baik untuk sekolah-sekolah negeri.
Hal itu tidak bisa dilakukan dengan memerbesar alokasi anggaran pendidikan yang sudah mencapai 20 persen, namun hal itu bisa dilakukan dengan mendongkrak besaran APBN sehingga anggaran pendidikan jumlahnya meningkat.
Ia mengajak para pengajar untuk ikut serta dalam berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga peserta didik kedepannya bisa membantu untuk eningkatkan kesejahteraan bangsa.
"Jadi berusahalah kita semua agar bangsa ini maju, ekonomi maju sehingga semua ikut naik," jelasnya.