Ketua Komisi VII DPR 4 Kali Gagal Paham Gara-gara Jokowi Pilih Jonan
Presiden Joko Widodo akhirnya menunjuk Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM serta Archandra Tahar di posisi Wakil Menteri ESDM.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
![Ketua Komisi VII DPR 4 Kali Gagal Paham Gara-gara Jokowi Pilih Jonan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-lantik-ignasius-jonan-menjadi-menteri-esdm_20161014_163002.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akhirnya menunjuk Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar di posisi Wakil Menteri ESDM.
Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu mengaku gagal paham dengan keputusan tersebut
Pasalnya, Jonan yang ditunjuk memimpin Kementerian ESDM sebelumnya dicopot Presiden Jokowi dari jabatan Menteri Perhubungan.
"Menterinya itu kan menteri yang sudah di-reshuffle. Pertimbangan reshuffle itu kan, karena kabinet ini adalah kabinet profesional maka mengusung profesionalitas yang ukurannya kinerja," kata Gus Irawan ketika dikonfirmasi, Jumat (14/10/2016).
Gus Irawan mengatakan pencopotan Jonan sebagai Menteri Perhubungan dapat diartikan kinerjanya tidak maksimal.
Namun, Jonan yang sudah diberhentikan itu kini menjabat sebagai menteri kembali.
"Sebelumnya kan dia sudah gagal di perhubungan dan masuk ke sektor ESDM. Saya enggak tahu. Makannya saya gagal paham. Apakah sektor ini dianggap sektor yang ringan saja," tanya Gus Irawan Pasaribu.
Gagal paham lainnya, kata Gus Irawan, ketika Presiden Joko Widodo mengangkat wakil menteri.
Apalagi, posisi wakil menteri diserahkan kepada Arcandra Tahar.
Dimana, Arcandra merupakan orang yang pernah bermasalah kewarganegaraan.
"Ini tiga kali gagal paham. Kalau memang sudah selesai dari sisi kewarganegaraan, legalitasnya sudah dipenuhi, Archandra ini kan orang yang digadang-gadang manusia super yang sangat bagus, lho kok jadi wakil? Gagal paham yang keempat," imbuh Politikus Gerindra itu.
Terakhir, Gus Irawan Pasaribu juga gagal paham dengan penunjukkan kedua orang tersebut.
Hal itu dikarenakan Presiden Jokowi melihat sifat keduanya yang keras kepala.
"Kalau karena keras kepala jadi menteri banyak sekali yang bisa jadi menteri itu kan. Jadi enggak paham saya. Rasionalitas berpikir saya belum terima. Gimana ini pertimbangannya," ujar Gus Irawan Pasaribu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.