Aboe Bakar Alhabsyi Hadiahi Polri Satu Pantun Mengenai Pungli
Apalagi data dari Ombudsman RI mengatakan ada empat ladang subur praktik pungli dalam pelayanan publik.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi meminta agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian berani melakukan pembersihan praktik pungutan liar (pungli) di institusinya sendiri.
Aboe meminta agar Polri tidak hanya berani menangkap pelaku pungli di institusi lainnya.
"Semoga Pak Tito tidak hanya sekedar melangkah di tempat-tempat institusi lain. Dia harus berani di institusinya sendiri. Itu yang kita harapkan," kata Aboe Bakar Alhabsyi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).
Menurut Aboe Bakar, praktik di institusi Polri tergolong tinggi.
Apalagi data dari Ombudsman RI mengatakan ada empat ladang subur praktik pungli dalam pelayanan publik.
Keempat ladang pungli tersebut adalah pelayanan imigrasi, pelayanan SIM, tilang dan di lembaga pemasyarakatan.
Aboe mengatakan pihaknya akan mengingatkan Polri mengenai data dari Ombudsman tersebut.
"Ini ombudsman hasil survei dan penelitian dia dan kita harus sambut. Saya sebagai mitra di Komisi tiga tidak akan diam dan akan mengingatkan. ini juga sebuah pukulan buat kita di kehidpupan pelayanan publik kita ternyata masih cukup tinggi. Kita harus benahi dan ambil langkah-langkah," ungkap politikus Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Aboe menghadiahkan satu pantun kepada Polri:
kuman di seberang lautan tampak jelas
gajah di pelupuk mata tak kelihatan
pungli di sebelah sudah diberantas
pungli di rumah sendiri masih aman