Dua Tahun Jokowi-JK, PPP Nilai Pembangunan Infrastruktur Mulai Merata di Indonesia
"Pada bidang infrastruktur sentuhan kebijakan pemerintah sudah mulai terasa di belahan bumi nusantara,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tanggal 20 Oktober 2016, Jokowi-JK genap dua tahun dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Wasekjen PPP Achmad Baidowi menyebutkan banyak capaian yang telah diraih pemerintah dalam kurun waktu tersebut.
"Pada bidang infrastruktur sentuhan kebijakan pemerintah sudah mulai terasa di belahan bumi nusantara," kata Achmad Baidowi melalui pesan singkat, Minggu (16/10/2016).
Menurut Achmad Baidowi, visi pembangunan Indonesia sentris dan tidak lagi Jawa sentris menyebabkan mulai terasanya pemerataan infrastruktur.
Contohnya, jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan laut, bandar udara hingga pasar.
"Dana sebesar Rp 313,5 triliun digelontorkan pemerintah untuk membangun infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia pada 2016," kata Anggota Komisi II DPR itu.
Baidowi menuturkan ketimpangan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur akan hilang setelah pembangunan infrastruktur rampung.
Dampaknya, kemajuan bersama dapat lebih cepat terwujud.
Baidowi juga melihat penerapan BPJS dan KIS turut membantu peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk.
Dari sisi pembangunan manusia, kata Baidowi, pemerintah telah mulai menggerakkan ribuan tenaga pengajar untuk menghasilkan manusia-manusia Indonesia berkualitas dari berbagai penjuru.
"Penerapan KIP maupun beasiswa bagi siswa miskin turut serta meningkatkan kualitas pendidikan," kata Baidowi.
Sedangkan dalam bidang politik, Baidowi menilai Presiden Jokowi mampu melakukan konsolidasi politik di tingkat nasional menjadi lebih stabil.
Hubungan pemerintah dan parlemen lebih harmonis meskipun pada awal pemerintahan sempat bergejolak akibat polarisasi poros kekuatan KMP-KIH.
"Salah satu kredit poin disampaikan kepada pemerintah terkait suksesnya Pilkada Serentak tahap I pada tahun 9 Desember 2015 dan akan menghadapi Pilkada Serentak tahap II pada 15 Februari 2016," ungkap Baidowi.
Sementara dalam bidang ekonomi, Baidowi mengakui sempat terseok akibat dampak kondisi ekonomi dunia.
"Namun, belakangan mulai bangkit. perombakan kabinet di sektor ekonomi berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Baidowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.