Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sultan Tahu Cara Membunuh Polisi Setelah Chatting dengan ISIS

Kapolri membeberkan keterkaitan Sultan Aziansyah dengan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sultan Tahu Cara Membunuh Polisi Setelah Chatting dengan ISIS
TRIBUN/IRWAN RISMAWAN
Tanda ISIS ditempelkan di pos Polisi yang menjadi lokasi penyerangan dengan senjata tajam terhadap anggota Kepolisian di Cikokol, Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016). Seorang pelaku teror melakukan penusukan terhadap Kapolsek Tangerang dan dua anggota satlantas Polres Tangerang yang sedang bertugas. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Kapolsek Tangerang Kompol Effendi masih terkulai lemah di ruang ICU RS Siloam, Karawaci, Tangerang, Jumat (21/10/2016).

Namun kondisinya perlahan-lahan mulai membaik. Lukanya memang cukup parah, akibat tusukan golok Sultan Aziansyah (22) sehari sebelumnya.

Kamis (20/10/2016) pagi, Sultan menyerang tiga anggota polisi secara brutal di kawasan Cikokol, Tangerang. Tiga polisi yang menjadi korban penusukan adalah Kapolsek Tangerang Kompol Effendi, Kanit Dalmas Restro Tangerang Iptu Bambang Haryadi, dan anggota Satlantas Polsek Tangerang Bripka Sukardi.

"Ketiga anggota diserang, Kapolsek Tangerang yang mengalami luka lebih parah karena banyak mendapatkan tusukan yang mengarah ke jantung," kata Kapolri Jendral Tito Karnavian di RS Siloam, Jumat (21/10/2016). Kemarin Kapolri menjenguk ke RS Siloam bersama rombongan.

Kapolri sempat menceritakan bagaimana aksi heroiknya sang Kapolsek saat melumpuhkan pelaku.

"Di antara tiga korban ini, hanya Effendi yang memegang senjata di pos polisi itu saat pelaku melakukan penyerangan," ujar Tito.

Pelaku melakukan perlawanan sengit. Sultan mempersenjatai dirinya dengan golok dan bahan peledak. Effendi memberikan tembakan secara tegas dan terukur.

Berita Rekomendasi

Sejumlah timah panas bersarang tepat di kaki pelaku. Namun Sultan masih punya kekuatan untuk melawan. Lelaki berusia 22 tahun ini mempunyai keahlian dalam bela diri dan terus menyerang polisi.

"Kapolsek hanya punya 5 peluru, itu pun habis tembak pelaku. Pelaku masih saja menyerang," ucapnya. Alhasil Sultan secara membabi buta menikam Effendi dengan sebilah badik.

Badik tersebut menancap di bagian dada korban. "Anggota lainnya membantu saat pelaku menyerang Kapolsek, dan pelaku bisa dilumpuhkan," kata Tito.

Kabur ke Ciamis
Dalam kesempatan itu Kapolri membeberkan keterkaitan Sultan Aziansyah dengan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Menurut Tito, Sultan sering mengunjungi warnet sebelum melakukan aksinya. Ia dicurigai chatting dengan anggota kelompok ISIS di Suriah melalui media sosial.

"Dia sering online dengan website-website yang dimiliki oleh ISIS, termasuk chatting dengan anggota ISIS di Suriah," katanya.

Ditambahkan, live chatting dilakukan Sultan untuk mengetahui cara atau doktrin untuk membunuh aparat kepolisian. Sultan pun diduga telah dipengaruhi tiga teroris buronan polisi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas