Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigjen Sri Handayani, Kepala Sekolah Pembentukan Calon Perwira (Kasetukpa) Polri buka-bukaan soal kiat-kiatnya untuk bisa berprestasi.

Diketahui, Selasa (25/10/2016) pagi, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menaikkan pangkat Sri Handayani menjadi jenderal polisi dengan bintang satu di pundaknya.

Tidak main-main, dianggap cemerlang dan berprestasi dalam karirnya di kepolisian, Sri Handayani sempat menjadi bahan rebutan.

Sri Handayani tidak menampik dirinya diperebutkan untuk bertugas di institusi Polri serta di luar institusi Polri, seperti STPDN.

"Sebenarnya dimana pun saya ditempatkan, itu kewenangan Pak Kapolri. Tentunya beliau punya kriteria sendiri mengapa saya ditempatkan sebagai Kasetukpa," ucap Sri Handayani di Mabes Polri.

Brigjen Sri Handayani

Sri Handayani melanjutkan selama berkarir dan mengabdi sebagai anggota Polri, sebelumnya ia pernah bertugas di STPDN, Lemdikpol, hingga Sekolah Polwan.

Menurutnya dimanapun dia bertugas, dia selalu berupaya maksimal mengemban amanat dengan baik.

"Dalam pelaksanaan tugas dimana pun, pada prinsipnya harus tanggung jawab, bersih, akuntabel, dan humanis," ucap Sri Handayani.

‎Hal utama yang harus diingat dan selalu diterapkan dalam tugas yakni lepas dari korupsi, nepotisme, tranparan, akuntabel, tidak arogan serta mengedepankan HAM.

Poin-poin itu selalu dijalankan Sri Handayani.

Ia meyakini kerja keras dan prinsip yang dipegangnya menjadi kunci memuluskan karirnya menjadi seorang jenderal.

Brigjen Sri Handayani

Lebih lanjut, Sri Handayani berpesan agar para Polwan lain meneladani karirnya.

Karena, jumlah Polwan yang menjadi jenderal di Polri sangat minim.

"Pesan saya untuk Polwan yang lain, pahami tugas dari pimpinan. Jalankan secara profesional, saya yakin pasti jenjang karir akan baik," katanya.