Rumah Sakit Awal Bros Pastikan Terbebas dari Vaksin Palsu
Distributor yang dipilih harus ada surat prinsipal dari pembuat vaksin sebagai penunjukan untuk mendistribusi.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat dihebohkan beredar vaksin palsu di sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat. Sejumlah nama rumah sakit terseret kasus vaksin palsu itu.
Pihak Rumah Sakit Awal Bros Group memastikan bebas dari vaksin palsu. Mereka memiliki sistem seleksi yang ketat dalam mendistribusikan vaksin ke rumah sakit.
Corporate Director RS Awal Bros Group, Dr Ferdy D Tiwow, mengatakan selama mendistribusikan vaksin, banyak tahapan sebelum vaksin masuk ke rumah sakit dan diberikan ke pasien.
"Kami masuk rumah sakit yang tidak kena vaksin palsu. Kami ada suatu sistem untuk kerja sama dengan distributor vaksin, yakni seleksi," tutur Ferdy, Rabu (26/10/2016).
Dia menjelaskan, distributor yang dipilih harus ada surat prinsipal dari pembuat vaksin sebagai penunjukan untuk mendistribusi. Mereka menggunakan sistem CDOB (cara distribusi obat benar).
"CDOB ini dipakai di Indonesia dan menjadi standar internasional, kami juga menggunakannya. Harus didistribusi dengan baik yakni dari gudang menggunakan alat transportasi yang standar juga tidak sembarangan," kata dia.
Saat masih di gudang, di sana pengecekan mesti dilakukan, apakah vaksin yang dari pembuat ini palsu atau bukan.
Sebab, bisa saja ada oknum yang memasukan vaksin palsu ke rumah sakit. Di gudang itu, pengaturan suhu diperhatikan, mesti di antara dua derajat selsius hingga 12 derajat.
Sebab, apabila lebih atau kurang dari angka itu, vaksin akan rusak dan konsumen dirugikan. Selama pengendalian mutu, kata dia, mesti ada poteker untuk menjamin vaksin layak digunakan.
"Pemeriksaan kemasan itu juga kami perhatikan, apakah rusak, palsu itu cetakan huruf beda, code color juga harus ada harus dikasih ke kita, termasuk hologram. Sehingga bila datang ke kita dan tidak memenuhi syarat, maka distributor akan diblacklist bahkan sekarang bisa dilaporkan apabila palsu," kata dia.
Dia menambahkan, hal semacam itu telah diterapkan di Awal Bros dan tak ditemukan adanya vaksin palsu.
Sebab diberlakukan seleksi ketat juga, sehingga memberikan kenyamanan pada pasien.