Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Said Aqil Larang Peserta Demonstrasi dari NU Pakai Atribut

"Yang saya larang memakai atribut NU, saya larang. Jangan pakai bendera Ansor, bendera IPNU, saya larang."

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Said Aqil Larang Peserta Demonstrasi dari NU Pakai Atribut
Harian Warta Kota/henry lopulalan
MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN - Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Ketua Bidang Hukum Robikin Emhas (kiri-Kanan) dalam jumpapers pembacaan seruan untuk Warga NU di Kantor Pusat PB NU Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016). PBNU menyerukan kepada ummat khususnya warga NU untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mempererat tali silaturahmi antar komponen masyarakat serta pro-atif turut memenangangkan situsasi menjaga agar suasana aman dan damai. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj menyatakan larangannya kepada setiap warga NU yang ingin mengikuti aksi unjuk rasa atau demonstrasi agar tidak membawa segala bentuk atribut NU pada tanggal 4 November mendatang.

"Yang saya larang memakai atribut NU, saya larang. Jangan pakai bendera Ansor, bendera IPNU, saya larang," ujar Said Aqil Siraj sebelum bertemu Presiden di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Said Aqil Siraj menegaskan bahwa aksi demonstrasi bukanlah tujuan dari didirikannya Nahdlatul Ulama.

"Karena apa, karena NU didirikan Kyai-kyai bukan untuk demonstrasi‎, tapi untuk pendidikan, kerakyatan dan kemasyarakatan," kata Said Aqil Siraj.

Soal aksi demonstrasi nanti, Said Aqil Siraj mengatakan hal itu merupakan hak Warga Negara untuk menyampaikan aspirasinya.

Namun, Said Aqil Siraj mengimbau agar aksi demonstrasi yang akan dilakukan tidak sampai berujung pada aksi anarkis atau merusak fasilitas umum.

"Kami selalu menghimbau kepada yang demo, silahkan tapi tetap jaga keamanan dan ketertiban, seperti hari santri di Monas, 50 ribu, tidak ada pohon satupun yang patah, tidak ada rambu lalu lintas yang rusak. 50 ribu santri-santri itu berkumpul di Monas pada 22 Oktober," kata Said Aqil Siraj.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas