Yusril: Permintaan Maaf Ahok Kurang Tulus, Justru Tambah Bikin Jengkel Umat
Kata Yusril, rencana demo dipicu oleh ucapan Ahok yang dianggap umat Islam dan dikuatkan MUI sebagai penistaan terhadap Islam.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
Maka dirinya mengajak, marilah kita sama-sama menjaga demo ini agar tidak berubah menjadi kerusuhan dan tindak kekerasan yang pasti akan merugikan kepentingan bangsa kita seluruhnya.
Aparat keamanan juga harus bersikap ekstra hati-hati. Jangan sampai ada korban tertembak dalam demo ini.
Ingat peristiwa 1966 dan 1998.
Demo besar ini tentu akan membuang banyak tenaga, waktu dan biaya.
Umat Islam seperti telah kehilangan kekuatan politik yang efektif untuk mendesakkan tuntutan, kecuali dengan unjuk rasa.
Energi terbuang begitu besar hanya karena menuntut agar Ahok diperiksa, ditangkap dan diadili.
"Jika saja Presiden menggunakan kewibawaan yang ada pada dirinya, dia mengemukakan komitmen untuk menuntaskan masalah hukum terkait dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok," tutur Yusril Ihza Mahendra.
Tentu Presiden kata Yusril dapat mempertimbangkan secara bijak untuk mencegah agar pemeriksaan Ahok tidak dimanfaatkan untuk menguntungkan dua pasang pesaingnya dalam Pilkada.
Pilkada tetap harus dilaksanakan secara jujur dan adil bagi semua kontestan.
Pada sisi lain bagi Ahok sendiri, menurut Yusril, masih ada waktu bagi dirinya untuk meminta maaf dengan tulus kepada umat Islam dengan cara mengakui kesalahan atas ucapannya terkait dengan Al-Quran Surah Al Maidah ayat 51.
Ahok harus berjanji akan mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh agar dapat memamahi pikiran dan perasaan umat Islam, karena dia hidup di tengah-tengah mayoritas umat Islam di negara ini.
"Jika Ahok bersedia mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh bukan mustahil dia akan tertarik memeluk Islam dengan kesadarannya sendiri. Ahok bisa saja seperti Arnoud van Doorn, politisi Partai Kebebasan di Belanda, yang ikut membuat Film 'Fitnah' yang menghebohkan karena menista Islam, akhirnya sukarela memeluk Islam setelah mempelajari Islam dengan seksama," papar Yusril Ihza Mahendra.
Lebih lanjut Yusril mengatakan, Islam adalah agama besar dunia, agama Rahmatan lil 'Alamin, agama rahmat bagi alam semesta, yang sudah 15 abad menyinari peradaban dunia.
Islam yang besar ini takkan goyah hanya karena nistaan yang dianggap dilakukan seorang Ahok, sebab Ahok terlalu kecil untuk merendahkan kebesaran Islam.
"Akhirnya hukum memang harus ditegakkan. Tetapi jika Ahok memohon maaf dengan tulus, umat Islam, pada hemat saya, tentu akan membukakan pintu maaf. Bukankah Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kita manusia hendaknya akan membuka pintu maaf kepada siapa saja yang memintanya dengan tulus," tandas Yusril Ihza Mahendra.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.