Sarat Pengalaman, Anggota Komisi I DPR RI Prediksi Hillary Clinton Menangkan Pilpres AS
"Hillary pernah mendampingi Presiden Clinton (sebagai Ibu Negara), dia juga pernah menjadi anggota parlemen,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Zainudin Amali berkomentar mengenai pemilihan presiden Amerika Serikat.
Amali memprediksi calon yang akan keluar sebagai pemenang Pilpres hanya akan unggul tipis.
Pilpres ini diikuti dua calon yakni Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.
Amali memprediksi Hillary Clinton akan terpilih menjadi Presiden AS menggatikan Barack Obama.
Politikus Golkar itu melihat kecenderungan rakyat Amerika lebih menginginkan pemimpin yang sudah berpengalaman.
"Hillary pernah mendampingi Presiden Clinton (sebagai Ibu Negara), dia juga pernah menjadi anggota parlemen," kata Zainudin Amali ketika dikonfirmasi, Selasa (8/11/2016).
"Paling menonjol dia pernah jadi menteri luar negeri pada periode pertama Presiden Obama," ucapnya.
Amali mengungkapkan lawan Hillary Clinton yakni Donald Trump berlatar belakang pengusaha yang belum punya pengalaman sedikit pun di pemerintahan.
Selain itu, kata Amali, banyak orang Amerika Serikat yang khawatir gaya kepemimpinan Trump bila terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Sebab, Trump sering bersikap kontroversial saat kampanye Pilpres.
"Khususnya memunculkan ketidaksukaannya kepada imigran dan anti Islam," katanya.
Ia yakin rakyat Amerika Serikat akan bijak dalam menjatuhkan pilihannya.
"Pasti rakyat Amerika akan bijak menjatuhkan pilihannya kepada Hillary Clinton," kata Amali.
Sebelumnya, kemungkinan calon presiden AS Donald Trump untuk menang di pemilihan presiden Amerika Serikat diperkirakan kecil.
Menurut perhitungan dari jajak pendapat sejumlah media asing, Donald Trump diperkirakan mustahil untuk memenangkan Pilpres Selasa (8/11/2016).
Jika melihat pada hasil akhir jajak pendapat menjelang pilpres, dukungan untuk calon presiden AS Hillary Clinton terus memimpin.