Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Din Syamsuddin Nilai Donald Trump Lebih Parah dari George Bush

"Memang ini menimbulkan masalah baru, ketegangan antara Amerika (serikat) dan dunia Islam yang selama ini ada masalah,"ujar Din Suamsuddin.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Din Syamsuddin Nilai Donald Trump Lebih Parah dari George Bush
Telegraph
Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Warga Amerika Serikat (AS) sudah memilih Donald Trump sebagai presiden yang baru.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menilai terpilihnya Donald Trump bisa jadi berdampak buruk bagi umat Islam.

Kepada wartawan di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016), Din Syamsuddin mengaku khawatir Donald Trump akan memperburuk hubungan pemerintah negeri Paman Sam itu dengan dunia Islam.

Baca: Fahri Hamzah: Sebenarnya Donald Trump yang Akan Agak Membawa Perubahan pada Kita

Baca: Ini Rincian Perolehan Suara Donald Trump dan Hillary Clinton di Setiap Negara Bagian AS

Baca: Anggota DPR: Trump Cukup Familiar dengan Indonesia

Alasannya, Donald Trump kerap melontarkan pernnyataan yang menyudutkan umat Islam.

"Memang ini menimbulkan masalah baru, ketegangan antara Amerika (serikat) dan dunia Islam yang selama ini ada masalah,"ujar Din Suamsuddin.

Hubungan AS dengan dunia Islam cukup terpuruk ketika Presiden AS. George W. Bush melancarkan kebijakan "war on terror" pasca kejadian 11 September.

Setelah George W. Bush lengser, hubungan AS dengan dunia Islam agak membaik setelah negeri adi daya itu dipimpin Barrack Obama.

BERITA TERKAIT

"Sekarang ini (Donald Trump), saya kira lebih parah dari George W. Bush," ujarnya.

Selain itu Donald Trump juga sempat melontarkan pernyataan soal isolasi AS dari imigran tertentu.

Din Syamsuddin menyayangkan hal tersebut, karena pada dasarnya mayoritas warga AS saat ini adalah imigran dari luar wilayah AS sekarang.

"Kita lihat saja nanti, mungkin boleh jadi dia berubah pikiran setelah jadi presiden, tidak seperti yang dia ucapkan selama kampanyenya," ujar Din Syamsuddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas