TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI) bakal menggelar Kongres Nasional I di Hotel Kartika Chandra tanggal 12 sampai 13 November 2016.

Ketua Sterring Commitee kongres Rahman Toha Budiarto menjelaskan, ada tiga hal kunci yang dibahas dalam kongres ini.

Pertama adalah panggilan sejarah, penegasan kejelasan arah, dan kepemimpinan.

Dalam kongres ini juga akan diisi oleh kehadiran Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, dan Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo, Serta Presiden RI Ke-3 BJ Habibie.

"Insya Allah akan dihadiri oleh Jusuf Kalla, dan Panglima TNI Jend Gatot Nurmatyo dan dikabarkan bakal ada BJ Habibie," kata Rahman di Restauran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2016).

Lebih lanjut, agenda yang dibahas nantinya dalam kongres, mengenai menetapkan AD/ART, serta melilih pemimpin nasional di tingkat pusat.

"Pertama menetapkan AD/ART, kedua kemudian memilih pemimpin nasional di tingkat pusat, akan dibentuk ada dewan Ada dewan pembina dan pengurus pusat," katanya.

Sementara itu Ketua Umum KAMMI pertama, Fahri Hamzah mengatakan bahwa KAMMI adalah organisasi pergerakan kaum muda islam yang dideklarasikan pada tahun 1998 oleh aktivis lembaga dakwah kampus (LDK).

Menurutnya, saat ini kader KAMMI tersebar di seluruh Indonesia dan menariknya memiliki afiliasi politik yang beragam.

"Menggambarkan satu evolusi yang baik dari satu pergerakan manahasiswa yang lahir di kampus dan sekarang berevolusi jadi kelompok yang beragam. Dideklarasikannya keluarga alumni KAMMI ini akan menjadi dinamika yang positif. Kami melihat dengan banyaknya kader KAMMI di semua partai politik dan keberagaman ini akan tetap membuat KAMMI non partisan," kata Fahri.