Mantan Menko Polhukam: Jangan Salah Artikan Kunjungan Presiden ke Markas Tentara dan Polisi
Kunjungan presiden ke markas militer adalah kegiatan lumrah, sehingga jangan dikaitkan dengan upaya menghadapi isu gelombang demonstrasi
Penulis: Valdy Arief
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah aksi 4 November yang menuntut ketegasan pemerintah atas dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke beberapa markas satuan elit TNI.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhy Purdijatno.
Menurutnya, kunjungan presiden ke markas militer adalah kegiatan lumrah, sehingga jangan dikaitkan dengan upaya menghadapi isu gelombang demonstran pada 25 November mendatang.
"Jadi kalau kemarin presiden datang ke TNI, Polri kemudian ke ormas lain, jangan terlalu diartikan ini sebagai gerakan-gerakan untuk menghadapi kekuatan ormas Islam," kata Tedjo dalam diskusi di bilangan Menteng, Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Tedjo pun meminta agar kunjungan Jokowi tidak dianggap sebagai rencana membenturkan militer dengan massa yang menuntut proses hukum Ahok.
Meski demikian, kader Partai Nasdem ini meminta agar pemerintah mau lebih bijaksana dalam menyikapi tuntutan massa aksi 4 November.
Terlebih, Tedjo menilai kemelut ini akan segera berakhir jika persoalan dugaan penistaan agama ditindaklanjuti dengan baik.
"Harus dibuktikan proses hukum sodara Basuki Tjahaja Purnama berpihak ke pada umat muslim yang menutut keadilan pada pemerintah," kata Tedjo.