Berkunjung ke Jepang, Puti Guntur Soekarno Bicara Pudarnya Semangat Persaudaraan Kemanusiaan Dunia
Dalam kesempatan itu, Puti mengingatkan kesadaran, tentang pentingnya persaudaraan bangsa-bangsa.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan Puti Guntur Soekarno menyampaikan sejumlah pemikiran kakeknya Presiden pertama Indonesia Soekarno dalam kunjungannya di Universitas Kokushikan, Setagaya, Tokyo, Jepang.
Dalam kesempatan itu, Puti mengingatkan kesadaran, tentang pentingnya persaudaraan bangsa-bangsa.
Menurutnya, dalam lintasan peradaban, sebagai manusia kita tinggal di dunia yang sama yaitu bumi manusia. Meskipun kita berbangsa-bangsa namun kita semua perlu menjalin persaudaraan.
Seperti halnya Bung Karno, maka Puti pun menyitir kata-kata Mahatma Gandhi, 'nasionalismeku adalah kemanusiaan dan kemanusiaanku adalah persaudaraan'.
"Kebangsaan Indonesia sebagaimana kata Bung Karno tumbuh subur dalam taman-sarinya kemanusiaan. Itulah arah tujuan dan makna dari sebagian nilai dasar dari Pancasila yang berkaitan dengan ide berkebangsaan dan cita-cita kemanusiaan di dalam dunia yang sama," kata Puti lewat keterangan yang diterima, Senin (14/11/2016).
Dalam pidato yang disaksikan ayahanda, Guntur Soekarnoputra dan ibunda, Henny, Puti juga menyajikan fakta menyedihkan yang terjadi di atas bumi.
Puti menyebutkan bahwa dunia saat ini merasakan pudarnya semangat persaudaraan kemanusiaan. Ekonomi global bergerak begitu cepat dalam sistem yang kadang nyaris tak terpahami nalar budi kemanusiaan.
"Terjadi gelombang besar materialisme yang semakin meminggirkan moral dan watak sosial. Tanpa persaudaraan bangsa-bangsa, kondisi tersebut akan makin parah dan mengancam keselamatan bumi seisinya," katanya.
Puti menambahkan, bahwa kata kunci utama adalah keberhasilan mengembalikan kedaulatan rakyat.
"Bagaimana mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat dan prinsip negara kedaulatan. Di tiap negara akan menghasilkan pemerintahan yang mendahulukan keharmonisan dan kemakmuran warganya, sehingga terwujud pula dalam komunitas global warga dunia," katanya.
Pada puncak pidatonya, Puti mengatakan, Sebuah kondisi yang disebabkan eksploitasi berlebih atas sumberdaya alam dan manusia. Dunia dalam ancaman krisis hebat akibat ketimpangan dan kesenjangan.
"Pada konteks ini, Pancasila haruslah dimengerti sebagai ideologi yang memiliki semangat menentang kesenjangan dan ketimpangan di dunia yang diakibatkan eksploitasi berlebihan yang dijalankan oleh kapitalisme global," kata Puti. Pancasila
Dalam forum tersebut dirinya juga mengajak serta para peneliti dan pemerhati baik dari Indonesia maupun dari Jepang untuk meniti jalan kebudayaan ini secara bersama-sama.
"Untuk meneliti, mengembangkan, dan memperjuangkan cita-cita Soekarno dalam memberikan sumbangan membangun peradaban dan perdamaian abadi di dunia. Untuk mewujudkan semua ini bisa kita tempuh dengan strategi politik kebudayaan," katanya.