Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Kesehatan Nasional ke-52, Momentum Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Hari Kesehatan Nasional ke-52 yang jatuh setiap tanggal 12 November, diperingati oleh para Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemprov Jabar.

Editor: Content Writer
zoom-in Hari Kesehatan Nasional ke-52, Momentum Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
dok. Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Para Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di halaman depan Gedung Sate Kota Bandung, Senin (14/11/2016) pagi. 

Hari Kesehatan Nasional ke-52 yang jatuh setiap tanggal 12 November, diperingati oleh para Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di halaman depan Gedung Sate Kota Bandung, Senin (14/11/2016) pagi.

Bertindak selaku pembina upacara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meminta pada HKN ke-52 Tingkat Provinsi Jabar ini harus dijadikan momentum untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Jawa Barat.

Aher mengungkapkan, kunci keberhasilan suatu pembangunan adalah masyarakat yang sehat. Di usia produktif, seseorang akan mampu menghadirkan produktivitas manakala dia memiliki kesehatan yang prima.

“Ini momentum untuk menghadirkan generasi Indonesia yang sehat sebab sehat adalah aset yang paling berharga, karena itu lah kita ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Aher.

Faktor yang menentukan tingginya derajat kesehatan, lanjut Aher, adalah menghadirkan kebiasaan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Gerakan PHBS ini antara lain menciptakan lingkungan yang bebas sampah, polusi, budaya berolahraga, konsumsi makanan sehat dan tidak memelihara kebiasaan buruk seperti merokok dan bergadang.

“Jika masyarakat kita mampu menjaga komitmen ini maka derajat kesehatan akan meningkat dan terjamin,” ujarnya. 

Menurut data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, tercatat adanya peningkatan presentase perkembangan rumah tangga ber-PHBS di Jabar.

Dari 51,2% pada 2014 menjadi 53,7% di tahun 2015 dengan presentase peningkatan rumah sehat di Jabar dari 61,4% di tahun 2014 menjadi 73,1% di tahun 2015. 

Dalam kesempatan ini, Gubernur juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Hal ini didasari oleh tingkat kematian ibu dan bayi baru lahir di Jawa Barat yang relatif masih tinggi. Tahun 2015 Dinas Kesehatan Jabar mencatat sebanyak 823 ibu meninggal karena kehamilan dan persalinan.

Selain itu sebanyak 4124 bayi meninggal sebelum mencapai usia setahun. Dari angka tersebut 3369 diantaranya meninggal sebelum usia 28 hari.

“Ini perlu mendapat perhatian kita semua,” tegasnya.

Aher pun mengimbau kepada seluruh pemerintah Kabupaten dan Kota di Jabar untuk meningkatkan upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir sebagai bagian dari upaya  meningkatkan indeks pembangunan manusia di Jawa Barat.

Pada peringatan HKN ke-52 Tingkat Provinsi Jabar inipun, Gubernur Aher memberikan penghargaan dan uang pembinaan bagi tenaga medis yang memajukan dunia kesehatan di Jawa Barat, antara lain tenaga medis untuk kategori keteladanan, keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, gizi, Promkes dan ilmu terpadu.

Lima RSUD di Jabar juga diberikan penghargaan sebagai Rumah Sakit pendamping dalam upaya penyelamatan ibu dan anak baru lahir, diantaranya, RSUD Majalaya Kabupaten Bandung, RSUD  Waled Kabupaten Cirebon, RSUD Karawang, RSUD Cibinong dan RSUD Ciawi di Kabupaten Bogor. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas