Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mereka-lah di Balik Indahnya Taman Gedung Sate

Gedung Sate selalu terlihat asri dan resik karena taman-tamannya. Terawatnya taman di kawasan tersebut karena ketelatenan para tukang kebunnya.

Editor: Content Writer
zoom-in Mereka-lah di Balik Indahnya Taman Gedung Sate
Humas Jabar
Airosyidah (kedua dari kiri) dan Qomariyah (ketiga dari kiri) bersama rekan-rekannya di taman sayap kiri Gedung Sate, bar-baru ini. 

Gedung Sate selalu terlihat asri dan resik karena taman-tamannya. Dan tak bisa dipungkiri, terawatnya taman di kawasan tersebut karena ketelatenan para tukang kebunnya.

Jam kerja merawat tanaman dimulai pukul 06.00 pagi hingga 11.00 siang. Kemudian, perawatan dilanjutkan kembali pukul 13.00 hingga 16.00 sore.

"Jam setengah enam kita udah dateng di Gedung Sate, jam 11 berhenti. Kita istirahat sampe jam 13.00. Nah, udah itu dilanjutin lagi sampe sore. Biasanya istirahat Shalat Ashar dulu dan baru dilanjutin lagi. Jam 4 sore baru pulang," ujar Qomariyah, salah seorang tukang kebun sewaktu ditemui tengah istirahat di sayap kiri Gedung Sate, baru-baru ini.

Menurut dia, taman di halaman Gedung Sate terbagi empat bagian. Yakni taman depan, belakang, sayap kanan, dan sayap kiri. Setiap bagiannya diurus oleh 3 hingga 6 tukang kebun.

"Kalo di depan, itu ibu-ibu semua yang ngurus ada 4 orang. Belakang laki-laki semua ada 4 orang. Sayap kanan 3 orang. Sayap kiri 6 orang. Jadi jumlahnya ada 25 orang yang ngerawat taman," tambah Nurrohman, mandor tukang kebun Gedung Sate.

Pemilihan ibu-ibu untuk merawat taman depan Gedung Sate adalah karena perempuan lebih telaten mengurus bunga. Sementara di bagian belakang gedung ditempatkan laki-laki karena area lebih luas dengan beban tenaga besar.

"Ibu-ibu kan lebih sabar, telaten, kalo ngurusin soal bunga. Di belakang itu buat laki-laki karena harus lebih sering disapu dan ngebabat rumput," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Airosyidah, tukang kebun area depan Gedung Sate mengatakan, butuh kesabaran dan ketelitian saat merawat taman. Banyak yang harus dilakukan. Harus dibersihin daun-daun yang mengering. Ranting jatuh yang kecil-kecil diambilin. Atau yang unik seperti bonsai, walaupun hujan harus tetap disiram.

Airosyidah dan Qomariyah, keduanya mengaku telah bekerja di Gedung Sate selama 6 tahun. Selama itu pula, kedua perempuan ini seperti tersalurkan hasratnya karena merawat kebun merupakan pekerjaan paling dicintai.

"Saya seneng ngerawat tanaman. Emang hobi. Kalo di rumah kan cuman sedikit. Kalo di sini banyak. Kalo nggak dicintai mah susah. Saya cinta pekerjaan saya ngerawat taman-taman di sini,"ujar Qomariyah, perempuan 44 tahun itu.

Airosyidah mengakui bahwa seluruh sudut taman di halaman Gedung Sate merupakan sudut favoritnya. Yang paling terfavorit, ya semua bagian karena dinilainya selalu cantik dan indah dipandang.

Dari sekian banyak jenis bunga dan tanaman di Gedung Sate, terdapat beberapa jenis bunga ataupun tanaman yang paling disukai oleh Airosyidah dan Qomariyah. Yakni bromolia, bonsai karet, lilin cikur,lilin biasa, egorbia, miana, pangkas merah, kaliva merah, dan cucuk laut.


Kesulitan yang dialami para tukang kebun Gedung Sate adalah saat musim hujan seperti sekarang. Kalo musim hujan, rumput jadi cepat tumbuh. Jadinya, ngebabat terus. Tanaman pun banyak yang mati. Tanah juga jadi berkurang karena terbawa air hujan.

Perawatan kemudian akan makin intensif ketika tanaman di halaman depan gedung rusak karena demo.

"Kalo ada demo biasanya tanaman rusak, terus kita ganti. Tapi ada juga yang emang cepet buruknya tanaman itu seperti kucir. Tiga atau empat bulan itu udah jelek, jadi rutin diganti," pungkas Qomariyah. Ah di balik indahnya Taman Gedung Sate, terselip banyak jasa mereka. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas