Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikut Nobar Kasus Ahok di Aljazeera, Warga Irak Bertanya Siapa Ahok?

Dalam tayangan Aljazeera juga ditampilkan demo besar-besaran yang dilakukan umat muslim Indonesia pada Jumat (4/11/2016) lalu.

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Ikut Nobar Kasus Ahok di Aljazeera, Warga Irak Bertanya Siapa Ahok?
Tribunnews.com/Husein Sanusi
WNI di Qatar 

Laporan Langsung Wartawan Tribunnews.com dari Qatar: Husein Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Ahok mendadak mendunia setelah kasusnya diberitakan media-media internasional termasuk media Timur Tengah, Aljazeera, yang berpusat di Qatar.

Pukul 15.30 waktu Doha, Televisi Aljazeera yang berpusat di Qatar menyiarkan penetapan Ahok sebagai tersangka dengan menayangkan gambar polisi sedang mengumumkan Ahok resmi jadi tersangka kasus penistaan agama.

Beberapa warga negara Indonesia yang sedang berada di Hammad International Airport menggelar nobar. Keseriusan para WNI ini menyita perhatian orang lain tak terkecuali Ahmeed, warga Irak yang sedang juga sedang berada di Qatar.

Dalam tayangan Aljazeera juga ditampilkan demo besar-besaran yang dilakukan umat muslim Indonesia pada Jumat (4/11/2016) lalu. Demo yang melibatkan jutaan Muslim Indonesia itu sangat menarik perhatian Ahmeed.

"Muslim Indonesia saya lihat sangat besar dan mereka kompak turun ke jalanan. Memang Ahok itu siapa," kata Ahmeed yang terlihat heran menyaksikan tayangan Aljeera.

Setelah dijelaskan bahwa Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta, Ahmeed baru menyadari betapa kasus itu sangat serius. "Saya cukup tahu Indonesia penduduk dengan Muslim terbesar, tapi disana juga ada banyak agama lain," katanya.

Berita Rekomendasi

Ahmeed lalu berharap semoga kasus ini bisa segera selesai dan kerukunan beragama di Indonesia bisa kembali jalan seperti sebelumnya."Saya berdoa untuk saudara Muslim Indonesia, semoga ujian ini bisa segera berlalu, semoga Indonesia terus damai," katanya.

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan dan menetapkan Ahok atas kasus penistaan agama kemarin.

Tak lama setelah penetapan kasus tersangka tersangka tersebut, Media Internasional yang berpusat di Qatar, Aljazeera juga menurunkan berita utama berjudul 'Jakartas governor named suspect in blasphemy case'.

Dalam lamannya, media yang berpusat di Qatar tersebut juga membahas demonstrasi yang terjadi pada tanggal 4 November lalu.

Aljazeera menilai pihak kepolisian di Indonesia sangat berhati-hati dalam menangani kasus penistaan agama yang menyeret gubernur Jakarta nonaktif itu.

Bahkan media yang sangat populer di kawasan Timur-Tengah dan negara-negara Islam lainnya itu menyinggung perdebatan gelar perkara yang dilakukan pihak kepolisian secara terbuka dan tertutup tersebut.

Aljazeera menyebutkan bahwa penetapan seseorang menjadi tersangka merupakan langkah formal dalam sistem hukum di Indonesia yang berarti pemerintah percaya bahwa mereka memiliki cukup bukti awal untuk mempertimbangkan pengajuan tuntutan terhadap seseorang kepada pihak pengadilan.

Jika terbukti bersalah, maka Ahok--yang difavoritkan memenangi pemilu lokal pada bulan Februari mendatang melawan dua calon muslim--bisa dipenjara hingga lima tahun, demikian Aljazeera.

Aljazeera juga menjelaskan bahwa Ahok telah meminta maaf atas pernyataannya saat bertemu warganya di Kepulauan Seribu pada bulan September lalu yang mengkritik rival politiknya karena menggunakan Surat Al Maidah ayat 51 untuk tujuan politis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas