Djuyoto Sentani Sampaikan Ide Pembangunan Istana Negara di Ambarawa
Pada prosesnya, kata Yossy, pembangunan istana tidak mengambil dana dari anggaran negara. Ia menyebut, PPATK dan BPK juga akan dilibatkan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden World Peace Committee (WPC), Djuyoto Suntani menyampaikan rencana pembangunan Istana Negara untuk kantor sekaligus tempat tinggal presiden.
Ide itu ia sampaikan di hadapan peserta diskusi dan peluncuran buku “Tahun 2015 Indonesia “Pecah” di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016) kemarin.
Istana negara saat ini merupakan gedung tua peninggalan Belanda. Jika presiden tetap berkantor di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, menurut Suntani nanti mindset-nya akan tetap mindset inlander.
"Untuk itu saya bersama teman-teman mendirikan “Yayasan Bangun Istana Negara”. Kami akan menyiapkan istana negara untuk presiden yang berwibawa yang berkonsep nusantara," katanya.
Yossy S Manoppo, Ketua Yayasan Bangun Istana Negara dalam keterangan persnya, Jumat (18/11/2016), menjelaskan, ide dan rencana tersebut datang dari keprihatinan pada negara yang sudah merdeka selama 70 tahun tetapi pimpinan negara belum memiliki kantor.
"Kemudian saya konsultasikan kepada Djuyoto Suntani sebagai Presiden WPC dan mendapat sambutan positif," ujar Yossy.
Rencananya Istana Presiden akan dibangun di Jawa tengah karena sebagai sentral, dan tepatnya di Kota Ambarawa karena kota sejarah sebagai medan perjuangan para pahlawan.
Pada prosesnya, kata Yossy, pembangunan istana tidak mengambil dana dari anggaran negara. Ia menyebut, PPATK dan BPK juga akan dilibatkan dalam proses pembangunan.
"Kami tidak meminta uang kepada negara untuk membangun istana, caranya sangat simple, kita hitung saja berapa jumlah rakyat Indonesia, ada 250 juta orang. Jika masing-masing menyumbang Rp 500 saja, sudah berapa banyak yang bisa kita dapat? Tapi dapat pengawasan PPATK dan BPK," ujarnya.
Yossy mengaku akan meminta izin kepada BPK dan PPATK untuk membuka rekening online untuk menampung semua sumbangan sehingga mudah dipertanggungjawabkan.
Terkait bentuk arstitektur istana yang akan dibangun, Yossy menyebut, nantinya akan disayembarakan bagi semua putra terbaik bangsa agar bisa ikut sumbang saran.
Rencananya, kompleks istana memiliki luas 45 hektar, 8 hektar induk bangunan istna dan 17 hektar adalah taman.
"Rencana ini sudah disampaikan kepada Presiden Jokowi dan DPR, kami sudah berkirim surat, namun isinya hanya pemberitahuan, bukan meminta bantuan finansial," kata Yossy.
Nantinya, katanya, semua fungsi istana negara akan dipindahkan ke ambarawa, sementara istana negara bisa dijadikan museum saja. (*/Nas)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.