Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Metro Minta Aksi Rasa Bela Islam Jilid III Ditempat yang Disediakan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan, meminta para pengunjuk rasa agar menggelar aksi 'Bela Islam Jilid III' di tempat yang sudah disediakan.

Penulis: Glery Lazuardi
zoom-in Kapolda Metro Minta Aksi Rasa Bela Islam Jilid III Ditempat yang Disediakan
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, bertemu dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan dan jajaran di Mapolda Metro Jaya, Selasa (1/11/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan, meminta para pengunjuk rasa agar menggelar aksi 'Bela Islam Jilid III' di tempat yang sudah disediakan.

Tempat itu, seperti di depan Gedung DPR/MPR dan 100 meter di seberang Istana Negara. Apabila di luar tempat itu dilarang karena akan menggangu ketertiban umum.

"Jelas pemerintah melarang dalam hal ini Polri untuk tanggal 25 (November,-red) atau tanggal 2 (Desember,-red) apabila berdemo di tempat umum. Tempat demo sudah ada," ujar Iriawan kepada wartawan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11/2016).

Setelah aksi unjuk rasa 'bela islam jilid II' pada Jumat (4/11/2016), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan kembali menggelar aksi jilid III pada 2 Desember 2016.

Aksi menuntut Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar ditahan itu akan dilakukan dengan cara menggelar shalat Jumat bersama, dengan posisi imam berada di Bundaran Hotel Indonesia. Sebelum shalat Jumat, doa bersama akan dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

Namun, Iriawan melarang massa melakukan aksi itu. Ini karena massa akan berdemo di jalan umum yang dipergunakan masyarakat umum bekerja dan beraktifitas sehingga akan terganggu.

Berita Rekomendasi

"Ada 100 meter tuh, kalau disitu boleh, di depan DPR boleh. Yang tak boleh di jalan raya. Massa besar, jalan itu urat nadi protokol Jakarta. Ada lain untuk shalat, di Istiqlal bisa shalat, masjid-masjid di Jakarta kan besar-besar," kata Iriawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas