Diusulkan Jabat Ketua DPR, Novanto Dikhawatirkan Ganggu Stabilitas Politik
Adi khawatir pemilihan yang dilakukan secara mendadak dan terkesan dipaksakan tersebut nantinya akan memunculkan spekulasi publik.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno mengatakan jika Setya Novanto kembali menjabat sebagai Ketua DPR dikhawatirkan akan berujung pada polemik sehingga mengganggu stabilitas politik nasional.
"Kesejukan politik bisa berganti gaduh jika polemik dibiarkan meluas akibat pergantian ketua DPR oleh Setya Novanto," ujar Adi Prayitno, Kamis (24/11/2016).
Adi khawatir pemilihan yang dilakukan secara mendadak dan terkesan dipaksakan tersebut nantinya akan memunculkan spekulasi publik.
Adi melihat akan ada konflik yang berkepanjangan yang dapat terjadi karena dalam tubuh Golkar masih banyak yang menganggap keputusan tersebut melanggar AD/ART Partai.
"Jika Ade Komarudin menggugat secara hukum, sudah barang tentu konflik ini akan panjang dan bisa jadi meluas," tutur Adi.
Selain itu, Adi mengatakan bahwa figur Setya Novanto masih didera berbagai masalah dugaan korupsi.
Padahal, parlemen tengah berusaha mengembalikan kepercayaan publik dengan target legislasi.
"Apapun motif pergantian Ketua DPR, yang jelas citra parlemen bakal makin tercoreng. Parlemen bisa menjadi bahan cemooh publik sebagai lembaga politik yang tak pernah berbenah,” ujar Adi.
Adi menyarankan kepada Partai Golkar agar menahan diri dan tidak gegabah mengambil keputusan yang belum tentu menguntungkan secara strategis pencitraan Golkar ke depan.