TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Bertempat di salah satu pusat produksi helikopter Airbus di Marignane, Perancis (23/11/2016), Airbus secara resmi menyerahkan tiga unit helikopter antikapal selam AS565 MBe Panther kepada Kementerian Pertahanan dan TNI AL sebagai calon penggunanya.

Dalam kontrak kerjasama ini, helikopter Panther selanjutnya akan dikirim bagian per bagian ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sebagai mitra industri Airbus di Indonesia.

Sesampainya di Bandung, PTDI akan merakit kembali dan melengkapi seluruh perlengkapan dan fasilitas tambahan Panther sesuai dengan permintaan TNI AL di dalam kontrak pemesanan.

“AS565 MBe Panther telah menggunakan teknologi paling mutakhir yang meningkatkan beban maksimum hingga 4.500 kg saat lepas landas. Ini juga akan meningkatkan kapabilitas helikopter untuk menjalani misinya sebagai helikopter antikapal selam,” ujar Janick Blanc, Kepala Program Helikopter Panther.

Helikopter Panther yang akan dioperasikan oleh Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) ini dilengkapi dengan dua mesin Safran Arriel 2N yang mampu mendorong helikopter hingga kecepatan 165 knot.

Dalam satu kali terbang Panther mampu melahap hingga 780 km. Selain itu, helikopter Panther juga sudah dilengkapi dengan gearbox dan tail rotor terbaru, serta sistem 4-axis autopilot untuk mengurangi beban kerja penerbangnya.

TNI AL sendiri telah berkomitmen untuk membeli 11 unit AS565 MBe Panther. Seluruh pesanan akan dikirim secara bertahap hingga tahun 2018 mendatang.