Dua Jam Bertamu, Ini Nasihat Megawati kepada Ketua DPR Ade Komaruddin
Megawati kepada Akom mengingatkan bahwa dalam berpolitik yang utama adalah sesuai aturan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Ade Komarudin atau yang akrab dipanggil Akom, mendapat banyak nasihat dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri, terkait ancaman pencopotannya dari kursi ketua DPR.
Dalam pertemuan selama sekitar dua jam yang digelar di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016), Akom mengaku dinasihati Megawati untuk terus berpegang dalam aturan yang ada.
Megawati kepada Akom mengingatkan bahwa dalam berpolitik yang utama adalah sesuai aturan.
"Yang penting dalam berpolitik negara ini kita mengikuti aturan yang ada. Kalau di DPR aturan Dewan Perwakilan Rakyat, kalau di partai tentu aturan partai," katanya.
Baca: Mendadak Dicopot dari Ketua DPR, Ade Komaruddin Pasrah
Baca: Akbar Tanjung Nilai Berat Bagi Setya Novanto Mau Jabat Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR
Akom menegaskan bahwa kedatangannya menemui Megawati, adalah bagian dari rencanannya untuk menyambangi sejumlah negarawan.
Saat menyambangi Megawati, ia memandang Presiden ke-5 RI itu bukan sebagai Ketua Umum DPP PDIP.
Melainkan sebagai seorang negarawan, tempat dia berguru.
Megawati, menurutnya bukanlah sosok yang asing.
Sejak tahun 1997 ia mengaku sudah sering menyambangi kediaman rumah di Jalan Teuku Umar itu.
Kader Partai Golkar tersebut datang untuk berguru soal kenegaraan kepada Megawati dan mendiang suaminya, Taufiq Kiemas.
"Saya (dulu) malam-malam berkunjung ke sini, diskusi, mendapat wejangan-wejangan dari pak Tuafik," ujarnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, menurutnya, Megawati juga menegaskan bahwa Ketua Umum DPP PDIP tidak ingin ikut campur dinamika di internal Partai Golkar, soal rencana penggantian Ketua DPR RI.
Ia juga menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut sama sekali tidak membahas soal dukungan dari PDIP untuk Akom mempertahankan jabatan yang sudah ia emban sejak Setya Novanto mengundurkan diri.
Dalam kesempatan yang sama, Wasekjen DPP PDIP, Erico Sotarduga, membenarkan pernyataan Akom bahwa soal dukung-mendukung sama sekali tidak dibahas.
Pertemuan tersebut berlangsung secara kekeluargaan, dengan pembahasan dari hati ke hati.
"Beliau (Megawati) mengatakan (ke Akom) apapaun kita harus hadapi, tapi kita harus ikut aturan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jabatan Akom sebagai Ketua DPR RI terancam hilang.
Pasalnya Partai Golkar yang dipimpin Setya Novanto atau yang akrab dipanggil Setnov itu merekomendasikan Akom diganti oleh Setnov.
Partai Golkar sudah mengirimkan surat ke pimpinan DPR RI, namun belum ditentukan kapan digelar paripurna untuk membahas hal tersebut.