Yudi Latif: Bangun Komunikasi Antar Pemuka Agama yang Intens
Cendekiawan Muslim sekaligus pengamat politik Yudi Latif, mengatakan adanya komunikasi antar pemuka agama bisa menciptakan harmonisasi dan toleransi
Penulis: Yurike Budiman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cendekiawan Muslim sekaligus pengamat politik Yudi Latif, mengatakan adanya komunikasi antar pemuka agama bisa menciptakan harmonisasi dan toleransi bermasyarakat.
Dalam dialog kebangsaan bertajuk 'Pilkada dan Tantangan Merawat Kebhinekaan' di kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Yudi menegaskan adanya perbedaan di dalam masyarakat seperti dari agama ataupun ras, sangat berpotensi untuk dipolitisasi.
"Ini kan menimbulkan ketegangan. Seharusnya antar pemuka agama harus ada dialog intens," kata Yudi saat menjadi pembicara dialog kebangsaan di Aula LAN, Jalan Veteran No.10, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Yudi berharap dengan adanya dialog antar pemuka agama, ke depannya masyarakat bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada.
Ia mencontohkan pendirian gereja di suatu tempat menjadi masalah, namun di tempat lain justru komunitas Muslim turut melindungi pendirian gereja.
"Dimana letak masalahnya? Bangun gereja harus bangun komunikasi dialog, itu biasanya jauh lebih damai," jelas Yudi.
Menurutnya, negara juga harus konsisten untuk menjaga keberagaman di Indonesia.
"Kalau kita ingin menegakkan toleransi di ruang publik ya harus dipastikan negara jangan menolerir ekspresi-ekspresi yang mengembangkan permusuhan atas nama agama di Indonesia," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.