Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengawasan Lemah, Inspektorat Mesti Menjadi Lembaga Sendiri

"Sistem pengawasan dan penindakan kita lemah, terutama pelayanan publik yang berpotensi membikin orang menarik uang itulah kelemahan,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengawasan Lemah, Inspektorat Mesti Menjadi Lembaga Sendiri
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Komisioner Ombudsman RI Alamsyah Saragih 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Ombudsman RI Alamsyah Saragih mengatakan maraknnya pungutan liar (pungli) yang terjadi dalam pelayanan publik pemerintahan dikarenakan lemahnya pengawasan.

"Sistem pengawasan dan penindakan kita lemah, terutama pelayanan publik yang berpotensi membikin orang menarik uang itulah kelemahan," ujar Alamsyah dalam diskusi d kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/11/2016),

Peran inspektorat sendiri yang berada di lembaga pemerintahan kinerjanya menurut Alamsyah tidak optimal.

Hal tersebut dikarenakan inspektorat merupakan bagian dari lembaga tersebut.

Sehingga untuk melakukan deteksi atau penindakan dini terhadap praktek pungli tidak berjalan.

"Sebelumnya anda bayangkan saya sebagai inspektorat daerah. Saya mau mengawasi kepala Dinas Pendidikan tapi Kepala Dinas orang yang dekat dengan bupati kan nggak bisa apa-apa saya," katanya.

Berita Rekomendasi

Karenanya menurut Alamsyah ke depan ia berwacana agar inspektorat di setiap lembaga dihapus atau dikeluarkan.

Inspektorarat tersebut kemudian dimerger dengan BPKP dan Kemenpan RB, sehingga pengawasan yang dilakukakan eksternal.

‎"Sehingga melakukan pengawasan eksternal di bawah presiden langsung di bawah inspektorat Jenderal langsung," pungkasnya.

Sebelumnya Pemerintah melalui peraturan presiden nomor 87 tahun 2016 membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Satgas tersebut bertugas memberantas praktik pungutan liar, dengan mengoptimalkan pemanfaatan personel, satuan kerja, sarana dan prasarana.

Baik yang berada di kementerian atau lembaga maupun pemerintahan daerah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas