Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapkan Ledakan Dua Kali Lipat Bom Bali, Teroris Majalengka Sasar Gedung DPR Agar Gaungnya Mendunia

RPW, berniat memasang bom di tempat-tempat penting di antaranya Gedung DPR, Mabes Polri, dan Markas Komando Brimob Polri.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Siapkan Ledakan Dua Kali Lipat Bom Bali, Teroris Majalengka Sasar Gedung DPR Agar Gaungnya Mendunia
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Karopenmas Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto menunjukan barang bukti bahan peledak yang disita dari kediaman terduga teroris berinisial RPW di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (25/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terduga teroris yang ditangkap di Majalengka, RPW, berniat memasang bom di tempat-tempat penting di antaranya Gedung DPR, Mabes Polri, dan Markas Komando Brimob Polri.

Polisi menduga, bom yang dirakit RPW bisa menjadi bom berdaya ledak tinggi dan kekuatannya dua kali lipat bom Bali.

Keterangan mengenai sasaran pengeboman didapat setelah polisi memeriksa RPW.

"Sasarannya adalah Gedung DPR, Mako Brimob, Mabes Polri, kedutaan tertentu, stasiun TV, tempat ibadah, dan kafe," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Kombes Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).

Anggota jaringan Bahrun Naim itu merencanakan menggelar aksinya pada akhir tahun 2016.

Rikwanto menambahkan, RPW dan jaringannya mengincar tempat-tempat yang berpengaruh di Indonesia.

Tujuannya, jika tempat-tempat itu berhasil diledakkan, maka mereka mendapat sorotan dunia.

Berita Rekomendasi

"Seperti bom Thamrin beberapa waktu lalu, mereka menyasar keramaian, mereka berani meledakkan, dan berani mati, itu gemanya mendunia. Jadi, ada efeknya," kata Rikwanto.

RPW dan kelompoknya juga mengaku mengincar simbol-simbol demokrasi. Rikwanto mengatakan, Gedung DPR merupakan simbol demokrasi. Mabes Polri dan Mako Brimob mewakili tempat penegak hukum yang merupakan bagian dari demokrasi.

"Kelompok radikal itu sangat antidemokrasi," kata Rikwanto.

Polisi menemukan fakta, RPW meracik bahan-bahan kimia sebagai bahan baku bom di laboratorium kecil di rumahnya.

Bahan-bahan kimia tersebut mudah didapatkan karena dijual terbuka dan harganya terjangkau.

"Tinggal dikombinasikan lalu ditambah booster dan paku, maka tercipta bom yang dahsyat," kata Rikwanto.

Bahan-bahan yang disita polisi dari rumah RPW di antaranya adalah Dinitrotoluena (DNT), Royal Demolition Explosive (RDX), Heksametilendiamin Peroksida (HMTD), dan bahan peledak alco.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas