Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Mantan Menkes dari Penjara yang Bikin Netizen Menangis

Tulisan soal isi hati mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah ini sungguh mengharukan. Banyak netizen yang tak sadar menangis saat membaca tulisan ini

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita Mantan Menkes dari Penjara yang Bikin Netizen Menangis
Eri Komar Sinaga/Tribunnews.com
Menteri Kesehatan 2004-2009 Siti Fadilah Supari menahan tangis saat ditahan KPK di Rutan Wanita Pondok Bambu Jakarta Timur, Jakarta, Senin (24/10/2016) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tulisan soal isi hati mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah ini sungguh mengharukan.

Banyak netizen yang tak sadar sudah menangis saat membaca tulisan ini.

Curahan hati dari Menteri Kesehatan RI 2004-2009, Siti Fadilah Supari diposting oleh akun Facebook Rozalina Loebis.

Dia memposting tulisan ini pada 26 November 2016.

Seperti yang diketahui bahwa Siti terjerat kasus pengadaan alat kesehatan untuk kebutuhan Pusat penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan dari Dana DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).

Kini dirinya ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta.

Berita Rekomendasi

*Memoar Siti Fadilah di Rutan Pondok Bambu*

Oleh: dr. Ni Nyoman Indira*

JAKARTA- “Nomor urut 65-70!” Teriak petugas RUTAN dari pintu masuk. Saya beserta rombongan langsung bersiap masuk dan mengantri untuk mendapatkan giliran di periksa. Hari ini hari Kamis, hari dimana keluarga menjenguk sanak saudaranya yang berada di dalam. Hari dimana saya dan kerabat-kerabat saya yang lain pun menjenguk ibu ideologis kami.

Hari itu terlihat ramai seperti biasanya. Dari kejauhan tampak ibu kami sudah duduk sambil tersenyum menyambut kami dari kejauhan.

Saya tepat duduk disampingnya dan beliau langsung berkata “Eh aku nulis surat loh buat kamu.. Nanti dibaca ya!” Begitu pesannya.

Saya menerimanya dengan sangat antusias sambil tersenyum penasaran apa isinya. Di dalam hati saya berkata, “Permata di dalam lumpur sekalipun akan tetap menjadi permata..”

Begitulah ibu kami, walaupun menjadi korban politik dan harus menjalani masa tahanan, beliau tetap memberikan manfaat untuk sekitarnya dan tetap menjalankan hobinya, menulis.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas